Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cucu Luhut, Faye Hasian Simanjuntak Masuk Majalah Forbes, Muda & Pengalaman di Anti-Prostitusi Anak

Cucu Luhut Binsar Panjaitan masuk sebagai salah satu anak muda paling berpengaruh versi Majalah Forbes Indonesia untuk kategori "30 Under 30" 2020.

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Cucu Luhut, Faye Hasian Simanjuntak Masuk Majalah Forbes, Muda & Pengalaman di Anti-Prostitusi Anak
(Instagram Forbes Indonesia)
Faye Hasian Simanjuntak cucu tertua Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dinobatkan sebagai orang paling berpengaruh Under 30 versi Forbes Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM -  Cucu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan masuk sebagai salah satu anak muda paling berpengaruh versi Majalah Forbes Indonesia untuk kategori "30 Under 30" 2020.

Faye Hasian Simanjuntak, yang merupakan cucu tertua Luhut tersebut rupanya memiliki segudang pengalaman dan prestasi.

Dilansir dari Kompas.com, aktivitasnya banyak dihabiskan dalam kegiatan filantropi dan social entepreneur.

Diberitakan Harian Kompas, 28 Oktober 2018, Faye yang saat ini berusia 18 tahun ini memang tampak tak jauh berbeda seperti remaja seumurannya.

Ia senang menonton film dan nongkrong bareng teman-temannya.

Namun, dari sisi pengabdian sosial, Faye amat menonjol.

Baca: Luhut: Pemerintah Sedang Kaji Insentif Dampak Buruk Corona

Di usia belia, siswi SMA Jakarta International School ini sudah berpengalaman dalam gerakan antiprostitusi anak. Sebuah bakti sosial diakrabi sejak masih berusia 11 tahun.

Berita Rekomendasi

Faye menceritakan pengalaman pertama kali mengenal isu prostitusi anak berkat tugas sekolah.

Ketika duduk di bangku kelas VI, guru memberi tugas membuat makalah terkait permasalahan sosial.

Faye memilih topik child trafficking (jual-beli anak).

Baru pertama kali itu Faye menyadari betapa banyak anak-anak menjadi korban perdagangan manusia.

Menurut dia, mereka diperdagangkan dengan berbagai tujuan, mulai dari pekerja di bawah umur hingga diambil organ tubuhnya. Adapun alasan terbanyak ialah dimasukkan ke dalam lingkaran pelacuran.

Perhatiannya makin tajam setelah membaca data yang dikeluarkan lembaga swadaya masyarakat internasional, End Child Prostitution, bahwa 43 persen anak-anak yang diperdagangkan berusia di bawah 14 tahun.

Selepas menyelesaikan tugas sekolah, isu prostitusi anak tidak bisa lepas dari benaknya. Ia kemudian mendekati ibunya agar mengajaknya melihat permasalahan yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

Sang ibu, Paulina Pandjaitan, kemudian meminta bantuan seorang kenalan yang pernah bekerja di LSM untuk bahu-membahu mendampingi penyintas.

Kegiatan yang dilakukan Faye mulai banyak mengundang sukarelawan untuk terlibat. Beberapa perusahaan juga datang untuk memberikan bantuan berupa dana dan alat.

Baca: Daftar Harta Kekayaan Purnawirawan TNI-Polri yang Jadi Menteri Jokowi, Prabowo Paling Kaya, Luhut?

Rumah Faye

Bahkan, pada 2016, ada donatur yang meminta Faye mengelola sebuah rumah aman untuk anak-anak korban prostitusi di Provinsi Kepulauan Riau.

Rumah aman itu sudah dibangun dan diberi nama Rumah Faye. Pada 2018 ini ada 30 anak yang ditampung dan menjalani masa pemulihan.

Jumlah ini belum termasuk ratusan anak dan remaja yang rutin didatangi setiap bulan untuk advokasi mengenai kesehatan reproduksi dan hak-hak anak.

Faye mendirikan yayasan anti perdagangan anak sekaligus founder dari Rumah Faye di Batam. Rumah Faye tersebut merupakan organisasi yang berfokus pada pencegahan pelecehan seksual dan perdagangan manusia dan rehabilitasi korban.

Bermula dari proses belajar dan tugas sekolah yang didapat Faye saat masih duduk di bangku sekolah dasar, terkait perdagangan anak yang terjadi di Indonesia, maka muncullah ide mendirikan Rumah Faye.

Faye juga aktif mengampanyekan kepada para rekan sebayanya atau yang berumur di bawahnya terkait hak mereka sebagai anak.

Hal itu juga ia tularkan ke para relawan yang sukarela bergabung untuk membantu dirinya bekerja melindungi dan memulihkan keadaan para korban perdagangan anak dan kekerasan seksual termasuk teman-teman dan keluarganya.

Sang kakek, Luhut juga memberikan apresiasi pada cucunya dan ikut mengungkapkan kebahagiaannya lewat unggahan di akun Instagramnya.

"Suatu kebanggaan tersendiri untuk saya sebagai kakek dari seorang perempuan belia bernama Faye, yang mendedikasikan cita-cita hidupnya untuk membuat sebuah 'Rumah' perlindungan bagi anak-anak dari bahaya kejahatan perdagangan manusia dan kekerasan seksual," tulis Luhut di akun instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Sabtu (22/2/2020).

(KOMPAS.com/Ade Miranti Karunia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Faye Hasian Simanjuntak, Cucu Luhut yang Masuk Majalah Forbes

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas