Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembina Pramuka SMP 1 Turi Terancam 5 Tahun Penjara, Tinggalkan Siswa saat Susur Sungai

Polisi sudah memeriksa saksi sebanyak 13 orang pada Sabtu (22/2/2020) atas tragedi susur Sungai Sempor yang dilakukan siswa SMPN 1 Turi, Sleman.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Pembina Pramuka SMP 1 Turi Terancam 5 Tahun Penjara, Tinggalkan Siswa saat Susur Sungai
Ist/Gandung Kusmardana
Proses evakuasi korban terakhir yang ditemukan Minggu (23/2/2020). 

Yuliyanto menuturkan terkait apakah ada kemungkinan bertambahnya tersangka itu tergantung hasil pemeriksaan para saksi.

Baca: Kepala Sekolah SMPN 1 Turi Buka Suara, Mengaku Baru Menjabat dan Tak Mengetahui Ada Susur Sungai

Lebih lanjut, ia memaparkan pasal yang dikenakan adalah 359 KUHP kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia.

Serta pasal 360 KUHP karena kelalaiannya yang menyebabkan orang lain luka-luka.

Selain itu, Yuliyanto menegaskan bahwa tersangka IYA lah yang meninggalkan para siswa di Sungai Sempor.

Kesaksian Siswi SMP 1 Turi yang Selamat

Baca: Seluruh Korban Susur Sungai Ditemukan, Berikut Identitas 10 Siswa SMPN 1 Turi yang Meninggal

Sebelumnya, satu siswi SMPN 1 Turi Sleman yakni Tita Farza Pradita yang sempat hanyut dan selamat saat kegiatan susur sungai memberikan kesaksian atas peristiwa tersebut.

Saat ini, Tita yang kondisinya sudah membaik menceritakan peristiwa saat banjir menerjang sungai Sempor.

Berita Rekomendasi

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV.

Selain itu, ia sempat menolong tiga temannya yang hanyut terbawa air banjir.

Baca: Kesaksian Siswi SMP 1 Turi yang Selamat Susur Sungai Sempor: Pembina Sempat Diingatkan Warga

SMPN 1 Turi Sleman, Tita Farza Pradita menceritakan detik-detik daat dirinya hanyut terseret arus Sungai Sempor (Tangkap Layar Youtube KompasTV).
SMPN 1 Turi Sleman, Tita Farza Pradita menceritakan detik-detik daat dirinya hanyut terseret arus Sungai Sempor (Tangkap Layar Youtube KompasTV). (Youtube KompasTV)

"Pertamanya itu dari garis start belum banjir, tapi semakin lama air naik."

"Saya cuma berdua sama teman saya Via itu bilang 'Ta aku udah nggak kuat', terus tak suruh pegangan di pundak," terang Tita.

Tita juga diminta menolong adik kelas yang meminta bantuan.

"Habis itu ada adik kelas bilang, 'Mbak itu ditolong kasihan sudah hanyut dari atas' terus tak tolong," ucapTita.

"Adik kelas ada dua. Jadi tangan kanan megangin yang cewe, tangan kiri megang yang cowo. Via tak taruh di pundak, sambungnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas