Kesaksian Warga Jakarta Korban Banjir: Semua Barang Kami Terendam Air
Pemprov DKI Jakarta mengendalikan banjir dengan cara memaksimalkan pompa air dan rencana membuat waduk.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengendalikan banjir dengan cara memaksimalkan pompa air dan rencana membuat waduk.
Pengamat tata kota menilai belum ada gagasan jelas di tengah intensitas banjir di ibu kota.
Tempat tinggal Basuki, warga Sumur Batu, Jakarta Pusat dalam beberapa bulan ini sudah berkali-kali terendam banjir di atas 50 sentimeter.
Berkali-kali juga ia kehilangan harta benda.
Mesin cuci, kulkas, dan seluruh barang elektronik rusak karena terendam air.
Baca: Banjir di Ibu Kota, 2.393 Warga Jakarta Terpaksa Mengungsi
Baca: BPPT Dapat Tugas Uji Coba B40, Sebelum Implementasi di 2021
Baca: Sebut 3 Kali Bolak-balik UGD, Hotman Paris Justru Ogah Rasakan Sakitnya: Obatnya Dansa di Bali
"Belum lagi tempat tidur. Kalau sudah basah tak bisa dipakai," katanya sambil mengeluh tiap kali banjir tak dapat beraktivitas seperti biasanya.
Basuki mengaku, banjir yang terjadi Ahad (23/02/2020) dini hari di tempat tinggalnya lebih parah dari banjir besar yang terjadi di 1 Januari 2020 lalu.
"Kalau ini sudah di atas dengkul. Dan lebih parah ini," katanya.
Baca: Yunarto Wijaya Komentari Banjir Jakarta, Beri Ucapan ke Anies Baswedan : 3 Kali Dikasih Hadiah
Baca: Elektabilitas Anies Baswedan Menurun, Survei: Diduga karena Belum Dapat Atasi Banjir Jakarta
Selama tinggal di Sumur Batu, kata Basuki, intensitas banjir baru terjadi dua tahun belakangan ini.
Kata dia, dua tahun lalu banjir di lokasinya cepat surut.
Beda dengan sekarang.
Sekarang airnya menggenang dan lebih lama surut.
"Kalau dulu memang deras apa pun hujan, ya intinya air itu nggak jadi genangan. Cuma lewat saja. Melintas," kata Basuki.