Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Romo Benny: Menyelesaikan Banjir Jakarta Dibutuhkan Pemimpin yang Rendah Hati dan Mau Koordinasi

Banjir yang kerap melanda ibu kota Jakarta menurut Budayawan Romo Benny Susetyo harus menjadi refleksi tata kelola keadaban alam.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Romo Benny: Menyelesaikan Banjir Jakarta Dibutuhkan Pemimpin yang Rendah Hati dan Mau Koordinasi
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Romo Benny Susetyo. 

‎‎Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Banjir yang kerap melanda ibu kota Jakarta menurut Budayawan Romo Benny Susetyo harus menjadi refleksi tata kelola keadaban alam.

"Dalam hal ini pemimpin daerah punya tanggung jawab moral untuk mencari solusi terbaik bagi rakyatnya. Menyelesaikan masalah banjir Jakarta membutuhkan pemimpin rendah hati dan mau koordinasi," ucap Romo Benny, Selasa (25/2/2020).

Kondisi saat ini dipandang Romo Benny sebagai waktu yang tepat seorang pemimpin menunjukkan pathos yakni merasakan derita rakyat kebanjiran dan beban hidup berat.

Baca: Dampak Banjir, Bisnis Logistik di Jakarta Merugi

"Ini harus diikuti dengan kemauan untuk menyelesaikan masalah banjir yang mendesak dari pada menggunakan anggaran triliunan untuk balap formula," katanya.

Pemimpin yang punya pathos, kata Romo Benny, akan mengedepankan kepentingan rakyat karena hukum tertinggi ialah mendahulukan kepentingan rakyat bukan kepentingan yang lain.

Disamping itu, kepatuhan suara hati menjadi pilihan utama dalam mengambil keputusan.

Berita Rekomendasi

Romo Benny menambahkan bahwa moralitas pejabat di uji ketika‎ memiliki jiwa Satria yaknii mau bertanggung jawab menyelesaikan masalah dengan membangun sinergi dengan kementerian terkait dan kepala daerah tetangga.

Baca: Yunarto Wijaya Unggah Foto Naik Perahu Karet saat Banjir, Kaus Istrinya Jadi Sorotan, Sindir Anies?

Seperti diketahui sejumlah wilayah Jakarta kembali terendam banjir, Selasa (25/2/2020) pagi setelah hujan mengguyur sejak Senin (24/2/2020) malam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan informasi yang diterimanya, lebih dari 200 RW di ibu kota terkena dampak banjir.

Baca: Kediaman Tina Toon di Kelapa Gading Banjir Lagi

Ketika disinggung banjir yang berkali-kali terjadi di Jakarta sejak awal tahun 2020, Anies enggan berkomentar banyak.

Dia memilih konsentrasi menangani korban banjir.

"Sekarang konsentrasi pada penanganan, cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan," kata Anies saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta.

294 RW di Jakarta Kebanjiran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 294 dari 2.738 alias 10,74 persen RW di Jakarta tergenang air dengan ketinggian bervariasi.

Daerah paling parah terdampak banjir terjadi di wilayah Kelurahan Cawang dengan ketinggian mencapai 200 cm.

"10,74 persen RW di DKI Jakarta terdampak, dengan ketinggian banjir maksimal 200 cm yang terjadi di Kelurahan Cawang," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI M Insaf dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/2/2020).

Baca: Tuding Jadi Penyebab Banjir, Warga Geruduk dan Ngamuk di Mal AEON Jakarta Garden City

Adapun penyebab banjir lantaran curah hujan cukup lebat hingga ekstrem terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan curah hujan tertinggi yang terukur BMKG sebesar 278 mm/hari.

Hal ini menyebabkan sejumlah pintu air yang melintang di ibu kota alami kenaikan status siaga hingga muka air sungai meluap.

Imbasnya, sebanyak 3.565 jiwa dari 973 Kelompok Keluarga terpaksa mengungsi di 40 titik lokasi pengungsian.

Baca: Atasi Masalah Banjir Atau Gelar Formula E, Mana Yang Lebih Menguntungkan?

"Ini menyebabkan beberapa pintu air mengalami kenaikan status siaga dan sungai meluap," ungkap dia.

Tim gabungan dari Dinas SDA, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan hingga PPSU tingkat kelurahan dikerahkan menangani genangan air, membantu evakuasi warga, serta mendistribusikan bantuan kepada warga yang mengungsi.

Minta Tak Unggah Foto Seremonial di Tengah Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk tidak mengunggah foto seremonial atau kegiatan kurang penting lainnya di tengah bencana banjir.

Ia meminta anak buahnya untuk fokus mengatasi permasalahan banjir dan membantu warga yang terdampak.

"Jangan posting foto-foto seremonial atau kegiatan kurang penting lainnya," demikian pernyataan Anies seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (25/2/2020).

Baca: Banjir Terjang Bekasi, Bupati Naikkan Status Menjadi Tanggap Darurat

Anies menginstruksikan seluruh jajarannya turun tangan membantu penanganan banjir dan hadir langsung di tengah masyarakat.

Serta menyiapkan tempat-tempat pengungsian sesegera mungkin. 

Bahkan kalau perlu menyulap kantor-kantor Pemprov DKI sebagai tempat pengungsiannya.

Mantan Mendikbud ini menyarankan forum komunikasi lewat grup pesan sementara digunakan hanya untuk kepentingan yang mendesak saja.

Baca: Pernyataan Anies Baswedan soal Banjir Jakarta Hari Ini, Tak Lagi Salahkan Bogor hingga Jumlah Korban

"Gunakan grup-grup hanya untuk komunikasi penting dan mendesak," ungkapnya.

Sebelumnya anggota DPRD DKI fraksi PDIP Gembong Warsono mengkritik kinerja Anies Baswedan.

Utamanya soal penanganan masalah banjir.

Baca: Gedung KPK dan Istana Presiden Kebanjiran, DPRD Justin Bandingkan Penanganan Banjir dengan Formula E

Dalam berbagai kesempatan tinjauan, Anies disebut sengaja menyempatkan diri berfoto di lokasi tersebut.

Gembong mengira kegiatan itu dilakukan untuk membangun citra bahwa Anies menaruh perhatian penuh kepada warganya yang terdampak.

"Makanya ketika banjir mereka selfie bersama masyarakat kan. Artinya menunjukan kepada publik bahwa dia begitu perhatiannya terhadap persoalan banjir, tapi langkah pengentasan banjir itu tidak ada," ungkap Gembong.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas