Kisah 'Twitter Do Your Magic' untuk 6 Bocah Yatim Piatu: Kurang dari 5 Jam Terkumpul Rp 2 Juta Lebih
Kisah enam bocah yatim piatu viral di media sosial. Banyak perhatian untuk mereka. Bahkan, dengan kekuatan media sosial bisa menghimpun donasi.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
Ica pun membagikan dokumentasi kedatangannya di rumah nenek enam anak tersebut melalui cuitan di Twitter.
"Teman2 twitter makasih ya aku tadi udah kesana sama kakak cantik, tadi ada kakak cantik dari twitter yang nyumbang juga. Kalian baik bgd. Amanah dari kalian udah aku kasih ke mereka," tulisnya.
Dilansir Tribun Kaltim, warga berbondong-bondong membantu 6 bocah yatim piatu setelah ditinggal kedua orangtuanya yang meninggal hampir bersamaan
Ratusan masyarakat hingga organisasi perangkat daerah maupun pihak Kepolisian tampak memadati rumah nenek dan kakek mereka.
Ratusan masyarakat itu datang memberikan dukungan moril serta memberikan santunan maupun kebutuhan sembako.
Ke enam bocah tersebut saat ini dirawat oleh kakek dan neneknya pasca kedua orang tuanya meninggal dunia pada Minggu (23/2/2020) siang.
Diketahui sebelumnya, kedua orang tua dari para bocah tersebut meninggal diduga lantaran mengalami tekanan darah tinggi.
Wa Ode Rusdiana (52) menceritakan almarhumah adalah putrinya bernama Siti Haryanti sebelumnya melahirkan anak ke enamnya.
Namun setelah beberapa hari kemudian, almarhumah Siti Haryanti kerap kali mengalami ketidakstabilan tensi darah saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Hal itulah menjadi awal mula penyakit Siti Haryanti hingga akhirnya merenggang nyawa pada Minggu sekira pukul 10:00 Wita.
"Sebelumnya anak saya itu kan tensinya naik waktu periksa di puskesmas mulai dari situ sudah tidak normal. Anak saya itu meninggalnya hari Minggu kemarin," katanya sambil mengusap air matanya.
Baca: Nasib Janda Muda yang Nekat Mesum dengan WNA Portugal di Aceh, Diguyur Air Parit hingga Kini Diusir
Dengan wajah yang tampak sedih dan air matanya terus menetes.
Ia melanjutkan ceritanya bahwa pasca meninggal putrinya itu beberapa jam kemudian suami dari putrinya itu juga mengalami tensi
dan dilarikan ke rumah sakit namun saat di perjalanan sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Tidak lama kemudian setelah anak saya meninggal itu, suaminya juga langsung naik tensi dan dilarikan ke rumah sakit
dan tidak lama langsung muncul kabar kalau dia sudah meninggal juga sementara anak saya ini masih dimandikan di rumah," ungkapnya diiringi tangis yang pecah
Sementara itu, tampak parah warga yang berdatangan memberi santunan tidak bisa menyembunyikan kesedihannya,
setelah menyaksikan keenam bocah tersebut yang masih belia anak pertama baru berusia sekitar 10 tahun sementara anak terakhir masih balita dan baru berusia 1 bulan 7 hari.
"Kita datang memberikan dukungan, juga memberikan sedikit santunan. Karena siapa sih yang tidak terharu melihat kondisi seperti ini," ungkap Arda, salah satu warga.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Zakarias Demon Daton) (Tribunkaltim.co/Zainul)