Tim Kesehatan Observasi WNI Kru Kapal World Dream Sudah Berangkat ke Pulau Sebaru
Proses penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) kru Kapal World Dream dari Perairan Bintan dilakukan hari ini, Rabu (26/2/2020).
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Proses penjemputan Warga Negara Indonesia (WNI) kru Kapal World Dream dari Perairan Bintan dilakukan hari ini, Rabu (26/2/2020).
Diperkirakan wni dan tim evakuasi yang menggunkan KRI Soeharso akan tiba di lokasi observasi di Pulau Sebaru, Pulau Seribu Jumat (28/2/2020) mendatang.
Sesditjen Pencegaan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr. Achmad Yurianto menyebutkan 30 orang tim kesehatan pun sudah diberangkatkan ke Pulu Sebaru.
Baca: Raffi Ahmad Lakukan Hal Langka Selama Liburan, 24 Jam Bareng Nagita hingga Mandikan Rafathar
Baca: Peringatan Dini Cuaca BMKG Besok, Kamis 27 Februari 2020: 15 Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Petir
Selain dari pihak Kementerian Kesehatan, ada juga tim kesehatan dari TNI yang akan berkolaborasi memberikan pelayanan selama proses observasi kesehatan.
“Sudah berangkat tadi jam delapan dari Kementerian Kesehatan kan ada 30 orang, dari TNI 35 orang lebih. Mereka disana akan kolaborasi,” tutur Yurianto kepada Tribunnews.com, Rabu (26/2/2020).
Pola tim kesehatan ini sama dengan pola yang diterapkan saat proses observasi kesehatan WNI di Natuna beberapa waktu lalu.
Rinciaanya nanti akan ada sub tim dalam pemantauan kesehatan seperti sub tim Kesehatan Lingkungan untuk pengawasan kondisi lingkungan, sampah, hingga pengawasan dapur dan makanan.
Ada juga sub tim surveilans yang bertanggung jawab pada pengukuran, pendataan penyakit potensial untuk dilaporkan ke Kementerian Kesehatan.
“Iya sama komposisi dengan Natuna dan kita tidak berbicara jumlah orang kita berbicara masalah yang dihadapi,” kata Yurianto.
Kemudian di dalam tim kesehatan tersebut juga terdapat tenaga perawat, serta dokter umum, dokter spesialis hingga psikolog.
“Komposisinya lengkap, dari dokter spesialis dokter umum, perawat kesehatan lingkungan, psikologi semua ada. Seperti di Natuna,” ungkap Yurianto.