Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AL Fasilitasi Evakuasi WNI ABK Kapal Pesiar World Dream

Transfer personel dilakukan dua sortie dengan menggunakan Transfer Boat MV World Dream menuju KRI dr. Soeharso

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in TNI AL Fasilitasi Evakuasi WNI ABK Kapal Pesiar World Dream
SCREENSHOT KOMPAS TV
Penampakan bangunan permanen di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI AL memfasilitasi evakuasi WNI Anak Buah Kapal (ABK) MV World Dream menuju KRI dr. Soeharso-990 di Perairan Selat Durian, Kepulauan Riau, pada hari Rabu (26/2/2020).

Sesuai keterangan pers Dinas Penerangan TNI AL, Rabu, WNI ABK MV. World Dream yang dievakuasi sejumlah 188 orang terdiri dari 172 laki-laki dan 16 perempuan, seluruhnya telah dinyatakan negatif Covid-19 atau virus corona.

Baca: UPDATE Virus Corona sampai Rabu Sore: 2.760 Jiwa Meninggal & Penyebaran Meningkat hingga 41 Negara

Didukung cuaca yang cerah dan kerjasama yang sangat baik, proses evakuasi berjalan dengan baik dan lancar.

Transfer personel dilakukan dua sortie dengan menggunakan Transfer Boat MV World Dream menuju KRI dr. Soeharso.

Para ABK tersebut diterima di KRI dr Soeharso dengan melalui prosedur pemeriksaan sesuai SOP protokol medis, selanjutnya akan bergerak menuju P. Sebaru, Kepulauan Seribu, diperkirakan akan tiba tanggal 28 Februari.

Dalam kegiatan evakuasi ini, TNI AL bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Batam, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.

Tempat observasi telah siap

Berita Rekomendasi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan fasilitas untuk proses observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar World Dream di Pulau Sebaru Kecil telah siap.

"Semua sumber daya kekuatan personal, tim kesehatan, tim pendukung dan tim pengamanan semua lengkap," kata Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Rustian di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2020).

Baca: Pakar Membuat Daftar Barang Wajib Beli sebelum Corona Merebak, Makanan Kering hingga Tisu Toilet

Ia mengatakan, fasilitas tempat observasi untuk ratusan WNI di Pulau Sebaru Kecil lebih baik dibanding tempat observasi WNI dari Wuhan di Natuna.

Di mana tempat observasi di Natuna dibangunkan tenda dalam hanggar, sementara di Pulau Sebaru Kecil telah dilengkapi rumah dengan kamar-kamar.

 

Baca: Pulau Sebaru, Lokasi Observasi 188 WNI dari Kapal World Dream Bekas Tempat Rehabilitasi Narkoba

"Saya ikut juga ke Natuna dan dibandingkan dengan Natuna, Pulau Sebaru Kecil itu lebih bagus, karena kan ada rumah-rumah yang ada kamar-kamarnya, jadi bagus. Iya ini lebih representative. Kalau di Natuna kan di hanggar lalu kita dirikan tenda. Kalau di Pulau Sebaru kecil ini sudah ada kamar-kamar," jelas Rustian.


Meski fasilitasi bangunan berbeda, ia memastikan untuk tenaga medis, peralatan kesehatan, maupun logistik akan sama disiapkan pemerintah.

Baca: Naik KRI Banda Aceh, 762 Personel Kogasgabpad Diberangkatkan ke Pulau Sebaru Kecil

Rustian menyebut, akan ada 760-an orang diterjunkan dalam proses observasi itu.

Terdiri dari tenaga kesehatan seperti dokter, ahli gizi, sanitasi, psikolog, hingga personel keamanan.

"Totalnya ada sekitar 760-an lebih personel untuk mendukung. Ada tenaga kesehatan, tenaga pendukung, juga termasuk tukang masaknya," ungkap dia.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan, Pulau Sebaru Kecil sebagai tempat observasi bagi 188 kru WNI kapal World Dream.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengatakan, ratusan kru WNI kapal World Dream akan diobservasi selama 14 hari sesuai dengan protokol kesehatan dan prosedur yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO.

Fasilitas di Pulau Sebaru

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan fasilitas di Pulau Sebaru Kecil sudah sangat memadai untuk observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar World Dream.

Terawan mengaku telah memantau Pulau Sebaru Kecil sebelum dipilih menjadi lokasi observasi.

"Ya jadi Pulau Sebaru ini pulau yang kosong. Saya sudah lihat bersama Pak Menko hari Minggu pagi. Saya ke sana saya mengecek kondisinya ini pulau kosong tetapi perlengkapannya luar biasa termasuk mata air, sumber air, ini semua bagus dan gedungnya terpisah-pisah," ujar Terawan di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (24/2/2020).

Baca: Mewabah di 35 Negara, Virus Corona Dikonfirmasi Menelan 2.624 Korban Jiwa

Terawan mengatakan fasilitas yang ada Pulau Sebaru Kecil sudah sangat lengkap.

Mulai dari sanitasi hingga fasilitas kesehatan.

Fasilitas pendingin ruangan juga telah disiapkan di tempat observasi.

"Banyu ono (air ada), fasilitas kesehatan ono , ruang kesehatan ono, tempat tidur terbagus bukan velbed, AC," kata Terawan.

Baca: 2 Pasien Virus Corona di Bandung Dipulangkan dan Satu Lainnya Menunggu Hasil Laboratorium

Pulau Sebaru Kecil merupakan pulau kosong yang jauh dari permukiman warga.

Sebelumnya pulau tersebut pernah digunakan untuk tempat rehabilitasi para pecandu narkoba.

Seperti diketahui, 118 WNI tersebut bakal diobservasi terlebih dulu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan kapal RS Dr Suharso.

Baca: Kuwait, Bahrain, Afghanistan Laporkan Kasus Virus Corona Pertama, Total 35 Negara Terwabah Covid-19

Evakuasi dilakukan setelah pengoperasian kapal dihentikan akibat wabah virus corona.

Pemindahan bakal dari Kapal pesiar World Dream ke Kapal Dr Suharso dilakukan di perairan Selat Durian, Riau pada 26 Februari 2019 dan diperkirakan sampai 28 Februari.

Saat ini, kapal World Dream telah sampai di Selat Johor, Malaysia.

Observasi yang dilakukan bakal memakan waktu sama dengan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China yakni 14 hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas