Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yunarto Wijaya Kritisi Kebijakan Anies Mengatasi Banjir, Membandingkan dengan Fauzi Bowo dan Jokowi

Kinerja Anies Baswedan mendapat kritikan dari Yunarto Wijaya. Ia membandingkan cara Anies mengatasi banjir dengan cara Gubernur sebelumnya.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Yunarto Wijaya Kritisi Kebijakan Anies Mengatasi Banjir, Membandingkan dengan Fauzi Bowo dan Jokowi
Kolase Twitter/@yunarto_wijaya dan Tribunnews.com
Yunarto menyapa Anies Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM - Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Senin (24/2/2020) hingga Selasa (25/2/2020) mengakibatkan banjir dan genangan air di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya. 

Hujan dengan intensitas rendah hingga sedang ini membuat Jakarta kembali terkena banjir.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menuliskan kritikannya terhadap kinerja Anies Baswedan dalam menangani permasalahan banjir di Jakarta.

Ia menceritakan pernah tinggal di daerah Cipinang saat masih kecil.

Pada saat itu Cipinang merupakan salah satu daerah yang sering terkena banjir.

Tapi permasalahan banjir di Cipinang dapat teratasi dengan dibangunnya Banjir Kanal Timur (BKT) dijaman Guberur Fauzi Bowo

"Saat kecil saya tinggal di daerah cipinang, langganan banjir setiap hujan lebat, sampai kemudian dibangunlah BKT (Banjir Kanal Timur) di jaman Foke yg sampai sekarang berhasil menolong banyak sekali warga di jakarta timur dari ketakutan terhadap musim hujan," tulisnya melalui akun Instagram @yunartowijaya pada Selasa (25/2/2020).

BERITA TERKAIT

Kemudian ia pindah ke daerah Pulomas pada 2011, salah satu daerah yang juga rawan banjir.

Baca: Rahmat HS Puji Gubernur DKI Anies Baswedan Tangani Banjir & Beri Nilai 9, Ahok justru Kalah Jauh

Permasalahan banjir di Pulomas juga dapat teratasi karena kebijakan dari Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"2011 saya membangun rumah di Pulomas yang dulu memang terkenal kawasan mudah kena banjir dan dekat dengan kawasan eceng gondok-nya."

"Semenjak jokowi-ahok terpilih, saya merasakan langsung bagaimana hujan tidak lagi menakutkan seperti cerita-cerita penghuni Pulomas sebelum saya, dan yang jelas Kawasan eceng gondok tersebut malah berubah jadi waduk cantik bernama Ria-Rio (walau belakangan mulai luntur wajah ayunya)," tulis pria 38 tahun ini.

Tapi, ketika masa jabatan Gubernur Anies Baswedan banjir sudah terjadi 4 kali dalam 2 bulan dan ia pun mengungkapkan kemarahannya kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Ia mengaku sudah 2 kali marah pada Anies Baswedan.

Kemarahannya pertama saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Yunarto Wijaya marah bukan karena ia pendukung Ahok tapi karena cara yang digunakan Anies Baswedan dalam memenangkan Pilkada 2017. 

"Tapi prestasi terhebat berhasil dicapai zaman Gubernur Anies Baswedan, yang memberikan kado banjir 4x bahkan hanya dlm 2 bulan... Saya marah kepada anies? Ya saya marah... Bahkan 2 x saya marah kepada orang ini."

"Kapan?Pertama tentu saja saat pilkada dki 2017... Karena saya dukung ahok? Maaf, berbeda pilihan adalah hal yang mungkin saya sudah sering sekali lihat dan alami dgn pekerjaan saya sbg surveyor dan konsultan politik.. Kalah dlm pertarungan adalah keniscayaan demokrasi."

"tapi saya marah & muak karena orang yg sering mengklaim dirinya sbg tokoh pendidikan ternyata menggunakan cara yang paling primitif dlm memenangkan pertarungan politiknya, politik primordial yg sampai sekarang masih kita rasakan efeknya secara horisontal...

"Rasa "muak" itu lebih terasa bahkan dibandingkan ketika saya mendengar ada pihak yg ingin "menyakiti" saya di pilpres 2019 kemarin," tulisnya. 

Gubernur Anies Baswedan tinjau banjir
Gubernur Anies Baswedan tinjau banjir (tangkapan layar YouTube KompasTV)

Kemarahan yang kedua karena Anies Baswedan tidak menangani permasalahan banjir ini dengan baik.

Baca: Ferdinand Hutahaean Kesal Mobilnya Terendam Banjir Jakarta, Fadli Zon: Bukan Salah Anies Baswedan

Menurutnya Anies lebih bermain kata-kata ketika ingin menyelesaikan permasalahan dan tidak memberi solusi.

Ia mengaku kecewa dengan kinerja Anies Baswedan.

"Bagaimana dgn sekarang? Ya, saya marah kedua kalinya, saya marah bukan sbg pemilih Ahok ataupun sbg kaum anti "Politisi SARA", saya marah karena saya lbh sering melihat anda bermain dengan kata-kata, bergulat dgn kosmetik kebijakan macam Formula E, dan yg paling menjijikan adalah ketika dalam musibah, silat lidah (bahkan mengajak berdebat seorang menteri PUPR) masih menjadi senjata yg anda gunakan dibandingkan memberi solusi... Pak Anies, ya saya kecewa dengan kerja anda, itupun kalo anda bisa dikatakan memang pernah bekerja.. Jakarta & Indonesia butuh lebih dari sekedar kata, kami butuh karya!!!" tulisnya. 

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara mengenai bencana banjir yang kembali melanda ibu kota.

Anies Baswedan menyebut, sejak Senin (24/2/2020) dinihari, ia telah mengerahkan seluruh jajarannya untuk turun ke daerah yang terdampak banjir.

Pihaknya pun telah membatalkan seluruh agenda rapat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan memfokuskan semua kegiatan jajarannya dalam menangani banjir.

"Semua sumber daya kita siapkan untuk terjun (ke lokasi banjir), semua kegiatan Pemprov difokuskan ke lapangan. Pertemuan, rapat, semua batal, semuanya turun ke lapangan," ucap Anies Baswedan dilansir kanal YouTube Kompastv, Selasa (25/2/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini meminta seluruh jajaran membantu mengevakuasi dan membangun pos pengungsian di daerah-daerah terdampak.

Dalam pos pengungsuan, ia meminta adanya pos kesehatan dan pasokan kebutuhan pokok bagi masyarakat.

(Tribunnews.com/Mohay)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas