Bekas Cottage Disulap Jadi Rumah Sakit Mini
188 WNI yang merupakan ABK kapal pesiar World Dream akhirnya dievakuasi dari Perairan Bintan menuju ke Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu
Penulis: Gita Irawan
Editor: Rachmat Hidayat
"Tim dokternya lebih banyak, kalau kemarin (di Natuna) hanya 25 orang, kalau saat ini 39," kata Budi. "Tim dokternya dari beberapa rumah sakit rujukan utama di Indonesia, ada RSCM, Rumah Sakit Jantung, Rumah Sakit Persahabatan, Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Pondok Indah, RSPAD Gatot Soebroto. Jadi lebih komplit, lebih komprehensif layanan yang kali ini," kata Budi.
Budi mengakui ada peningkatan kewaspadaan dalam penanganan WNI kali ini. "Secara umum perlakuannya masih observasi, secara umum sama dengan yang di Natuna. Cuma kali ini Kemenkes menurunkan tim multidisiplin spesialis, dokter multidisiplin, ada dari penyakit dalam, spesialis anastesi, spesialis paru, spesialis jiwa, spesialis psikologi," jelas dia.
Budi juga memastikan sejumlah fasilitas kesehatan diangkut ke Pulau Sebaru menggunakan KRI Banda Aceh. Fasilitas itu termasuk keperluan IGD dan ICU. Begitu pula fasilitas untuk WNI beraktivitas di tempat observasi dipastikan sangat memadai. Jaringan komunikasi di tempat tersebut juga sudah dibuat oleh pihak Telkomsel. Sehingga tidak akan terganggu.
Sementara untuk listrik, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Disjaya menyiapkan satu buah genset sebagai sumber listrik di lokasi observasi di Pulau Sebaru.
Baca: Pulau Sebaru Kecil Steril bagi Nelayan dan Masyarakat Selama Observasi 188 WNI ABK World Dream
"Sesuai perintah, kami disuruh menyiapkan satu unit genset kapasitas daya 60 Kva," kata General Manajer PLN Area Disjaya, M Ikhsan Asaad. Manajer PLN Area Bandengan yang membawahi wilayah Kepulauan Seribu, Matias Haryanto menyatakan pihak penanggungjawab di lokasi observasi telah melakukan komunikasi dengan PLN. "Sementara kami siapkan," ujar Matias.
Selain itu, TNI juga menyiapkan helikopter untuk keperluan darurat. Helikopter itu akan digunakan jika ada WNI yang perlu dievakuasi ke rumah sakit rujukan. Pihak TNI juga akan melakukan pengamanan di sekitar wilayah laut Pulau Sebaru. Pengamanan dilakukan dari unsur Kopaska, Polair dan KPLP.
"Ya akan dibuat radius pengamanan di laut. Akan disekat dengan parimiter pengamanan. Harapannya masyarakat tidak masuk situ," kata Yudo.(tribun network/git/fia/rin/dod)