Kritik Revitalisasi TIM: Seniman Mau Dipindah ke Mana?
Dia mempertanyakan konsep revitalisasi yang tidak melibatkan para seniman di Jakarta.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
![Kritik Revitalisasi TIM: Seniman Mau Dipindah ke Mana?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rano-karno-sutradara-dan-pemain-film-akhir-kisah-cinta-si-doel_20200123_034617.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI fraksi PDIP Rano Karno mengkritik proses revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Dia mempertanyakan konsep revitalisasi yang tidak melibatkan para seniman di Jakarta.
Pemeran film Si Doel itu mengaku mendapat keluhan-keluhan dari Forum Seniman Peduli TIM.
Rano mengungkapkan ada kekhawatiran di kalangan seniman terkait proyek tersebut.
Hal itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat dengan Gubernur DKI Jakarta, Kamis (27/2/2020).
"Dalam keputusan gubernur ini, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki adalah berupa lahan. TIM hanya sebuah lahan? Seniman tidak ada di situ? Kita ada di mana ini? Ada ketakutan, kalau jadi hotel, mau pameran bayar berapa?," kata Rano di Ruang Rapat Komisi X DPR, Senayan, Jakarta.
Baca: Anies Bantah Ada Pembangunan Hotel Bintang Lima di Taman Ismail Marzuki
Rano mengingatkan Anies sejak 1968 tahun lalu, TIM dikelola para seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
Kata Rano, seharusnya pemerintah provinsi DKI Jakarta menlibatkan para seniman dalam perencanaan pembangunan.
"Pak Gubernur, saya mewakili diri sendiri sebagai seniman, berterima kasih karena hampir 57 tahun TIM Anda buat baik, tapi kita alpa sejarah," ujarnya.
Dalam rapat itu, Anies dan PT Jakarta Propertindo meluruskan isu pembangunan hotel. Mereka bilang tak akan membangun hotel, tapi wisma kesenian untuk pameran.