Sahrul Gunawan Pusing Arab Saudi Tunda Perjalanan Umrah, Bisa Rugi Hingga Miliaran Rupiah
Sahrul Gunawan mengaku pusing saat mendengar berita pemerintah Arab Saudi mengeluarkan larangan perjalanan umrah kepada jemaah asal negara Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik travel umrah AFI Tour, Sahrul Gunawan mengaku pusing saat mendengar berita pemerintah Arab Saudi mengeluarkan larangan perjalanan umrah kepada jemaah asal negara Indonesia.
Sejak pagi Sahrul memikirkan hal tersebut sampai-sampai dirinya tidak nyaman saat akan menjalankan ibadah sahur puasa Rajab.
"Tahu berita tersebut dari WhatsApp katanya pemerintah Arab Saudi melarang perjalanan umrah jemaah Indonesia, sampai mau sahur pagi tadi tidak tenang mendengar berita tersebut," ujar Sahrul, Kamis (27/2/2020).
Syahrul kini tengah berkoordinasi dengan beberapa pihak guna mengetahui kebenaran berita tersebut.
Hal ini terus dilakukan Sahrul untuk meminimalisir kesalahpahaman yang nantinya bisa terjadi.
"Karena kita punya agen perjalanan umrah mitra-mitra di seluruh tanah air. Kita yakin karena ingin memuliakan tamu Allah kita harus urus kasus ini dengan cepat, mungkin karena tidak ada sosialisasinya. Makanya buat kami hal ini bikin panik," ujar artis layar lebar ini.
Sahrul Gunawan setiap tahunya menerbangkan sekitar 3.000 hingga 4.000 jemaah umrah.
Lewat tour travel miliknya Sahrul telah menjalani bisnis ini sekitar dua tahun.
Dia berharap berita ini cepat diluruskan agar nasib beberapa jemaah yang akan berangkat melalui tour travel miliknya tidak panik.
Pasalnya menurut Sahrul pada bulan ini beberapa jemaah yang akan berangkat ke Tanah Suci melalui travel perjalanannya telah memesan tiket pesawat dan hotel untuk segera berangkat menjalankan ibadah umrah.
Negara Indonesia masuk ke dalam 22 negara yang disetop sementara perjalanan umrahnya oleh pemerintah Arab Saudi.
Baca: Liburan Akhir Pekan di Bangka, 12 Pantai Ini Bisa Dikunjungi
Baca: Gisella hingga Jessica Iskandar Diduga Terlibat Kasus Pembobolan Kartu Kredit, jadi Artis Endorse
Hal ini dilakukan mengingat peredaran virus Covid-19 sedang merambah di berbagai negara.
Hal itulah yang ditakutkan pemerintah kerajaan Arab Saudi.
Hal itu kata Sahrul akan membuat dirinya rugi miliaran rupiah.