Sofyan Djalil: Kita Beruntung Lahir di Indonesia, Semua Kesempatan Terbuka Luas
Di Indonesia, semua kesempatan baik terbuka dan setiap orang bisa berkontribusi dalam membangun negeri ini tanpa peduli apa latar belakangnya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI, Sofyan Djalil merupakan salah satu menteri yang paling dipercaya oleh Presiden Joko Widodo. Sejauh ini, ia sudah tiga kali dipercaya menjabat menteri di kabinet kerja Jokowi.
Hal itu terjadi lantaran pria kelahiran Aceh itu merupakan pribadi yang tidak neko-neko dan bisa dipercaya.
Ia termasuk salah satu menteri tersukses di bawah naungan Presiden Jokowi.
Dalam sebuah wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor ATR/BPN, Jakarta, Kamis (26/2/2020), Sofyan A Djalil menyampaikan pesan kepada kalangan milenial untuk bisa sukses.
Pesan pertama yakni ia menegaskan bahwa kita semua beruntung sekali karena lahir di Indonesia.
Di Indonesia, semua kesempatan baik terbuka dan setiap orang bisa berkontribusi dalam membangun negeri ini tanpa peduli apa latar belakangnya.
"Yang pertama adalah saya dan kita ini beruntung sekali lahir di Indonesia. di Indonesia adalah negeri di mana semua opportunity terbuka. Semua orang bisa berkontribusi di negeri ini, dan orang tidak pernah mempersoalkan siapa anda, latar belakang anda, agama anda, suku apa, semua orang punya kompetensi anda punya kesempatan menjadi apapun di negeri ini," kata Sofyan berpesan kepada milenial.
Namun demikian, Sofyan mengimbau generasi milenial untuk terus meningkatkan kemampuan.
"Kalau belajar betul-betul tingkatkan kompetensi itu," ujarnya.
Imbauan kedua yakni generasi milenial diminta menjaga integritas. Menurutnya, integritas seorang pribadi diibaratkan seperti pribahasa orang Melayu, "Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang takkan percaya."
"Hari ini juga lebih berat lagi tantangannya yaitu bagaimana bijaksana menggunakan media sosial. Karena jejak digital anda tidak akan pernah terhapus," katanya menjelaskan.
Sofyan menjelaskan, sekali Anda menyebar kebencian di media sosial, kapan pun orang akan mencap bahwa Anda adalah orang yang menyebarkan kebencian.
Oleh sebab itu, generasi milenial diminta untuk menjaga betul jejak digitalnya guna mempertahankan integritasnya.
"Hal lain lagi adalah pemerintah ini sangat ingin menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi bangsa ini," ujarnya.
Sofyan mengatakan, masih banyak masalah yang harus dihadapi bangsa Indonesia dan pemerintah serius sekali mengatasi semua persoalan ini.
Dalam hal ini, Sofyan kemudian menyinggung pembuatan undang-undang (UU) menggunakan konsep Omnibus Law.
Ia mengatakan, hal ini perlu dijelaskannya supaya masyarakat bisa melihat lebih objektif.
"Omnibus Law ini, tidak ada lain tujuan, melainkan bagaimana membuat negara ini lebih fleksibel," katanya.
Konsep Omnibus Law digunakan untuk menyederhanakan segala bentuk regulasi yang sebelumnya dinilai luar biasa rumit.
Omnibus Law Cipta Kerja khususnya, dirancang pemerintah agar menunjang pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi tentunya diikuti investasi yang akan tumbuh secara signifikan pula.
Berkaitan dengan generasi milenial, Sofyan menegaskan bahwa Omnibus Law ini dirancang untuk membuka lapangan kerja yang lebih luas.
"Kita bergerak lebih cepat, regulasi lebih terukur dan tidak berbelit-belit. Sehingga investasi cepat tumbuh, lapangan kerja tercipta, sehingga kemakmuran akan lebih mudah didapat," tandas Sofyan Djalil.