Tahun Kabisat Atau Leap Year Hanya Ada 4 Tahun Sekali, Simak 7 Fakta dan Sejarah Tahun Kabisat
Hari ini, Sabtu 29 Februari 2020, merupakan penanda dari tahun kabisat yang spesial, tahun kabisat ini biasanya terjadi setiap 4 tahun sekali.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Garudea Prabawati
Pada negara-negara lain, tahun kabisat ini disebut juga dengan Leap Year.
Leap yang berarti lompatan dalma bahasa Indonesia ini dimaksudkan karena jumlah hari yang lompat.
Dalam beberapa negara, tahun kabisat ini dirayakan dengan adanya sebuah festival.
Di Kota Anthony, Texas, hingga Amerika Serikat selalu merayakan tahun kabisat atau Leap Year dalam 4 tahun sekali.
Dilansir dari mnn.com, berikut ini terdapat 7 fakta di tahun kabisat yang tidak terduga:
1. Perputaran bumi
Bumi berputar membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 45 detik - untuk berputar sekali mengelilingi matahari.
Namun, kalender Gregorian yang kita andalkan hanya memiliki 365 hari, jadi jika kita tidak menambahkan satu hari ekstra ke bulan terpendek kita setiap empat tahun, kita akan kehilangan hampir enam jam setiap tahun.
2. Tahun kabisat diperkenalkan oleh Julius Caesar dan Paus
Julius Caesar memperkenalkan tahun kabisat pertama sekitar 46 SM, namun ini masih diperbaharui karena kalender Juius terdapat perhitungan yang kurang tepat.
Paus Gregory XIII memperkenalkan kalender Gregoriannya lebih dari 1.500 tahun kemudian.
Baca: Cuaca Ekstrem BMKG Hari Ini, 29 Februari 2020: Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat & Hujan Petir
3. Jumlah hari di bulan Februari
Februari ternyata dulunya berjumlah 29 hari dan menjadi 30 hari di tahun kabisat.
Namun, hal itu berubah saat Julius Caesar turun tahta dan diganti oleh August Caesar, ia mengambil satu hari dari bulan Februari untuk ditambahkan ke bulan Agustus, bulan kelahirannya maka bulan Agustus kini berjumlah 31 hari.