Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Sosok Dua WNI Positif Corona: Tertular dari WN Jepang, Guru Dansa, Kondisinya Sehat

Inilah lima fakta terkait dua warga Indonesia yang positif virus corona. Seorang dari mereka adalah guru dansa yang tertular dari WN Jepang.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
zoom-in 5 Fakta Sosok Dua WNI Positif Corona: Tertular dari WN Jepang, Guru Dansa, Kondisinya Sehat
Kemenkes.go.id
ILUSTRASI - 5 Fakta Sosok Dua WNI Positif Corona: Tertular dari WN Jepang, Guru Dansa, Kondisinya Sehat 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia, Senin (2/3/2020).

Ada dua warga Depok, Jawa Barat yang terinfeksi virus corona.

Kini, mereka tengah dirawat Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta Utara.

Kedua pasien virus corona ini adalah ibu dan anak yang masing-masing berusia 64 dan 31 tahun.

Mereka sempat melakukan kontak dengan WN Jepang yang datang ke Indonesia yang ternyata terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Data virus Corona per Senin (02/03/2020).
Data virus Corona per Senin (02/03/2020). (thewuhanvirus.com)

Baca: 5 Ciri-ciri Orang yang Terkena Virus Corona, Lakukan 11 Cara Pencegahan Tersebarnya Covid-19!

Baca: Gejala Virus Corona & Pola yang Menyerang, Demam Tinggi & Hari ke-8 Pasien Alami Gangguan Napas Akut

Inilah sejumlah fakta terkait sosok dua pasien positif virus corona dan kondisi terbarunya sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

1. Warga Depok

Berita Rekomendasi

Dua pasien positif virus corona itu adalah ibu dan anak yang tinggal di sebuah perumahan di Depok.

Mereka adalah MD (64) sang ibu dan NT (31) sang anak.

Rumah ibu-anak ini juga telah dipasangi garis polisi yang melintang agak menjauh dari halaman rumah.

2. Guru Dansa

Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto
Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto (TRIBUNNEWS/MAFANI FIDESYA)

Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto mengatakan, seorang pasien positif virus corona itu adalah guru dansa.

Dalam sebuah acara di restoran di Kemang, ia berdansa dengan WN Jepang yang merupakan teman dekatnya.

"Dia kena karena dia guru dansa. Dia berdansa dengan teman dekatnya (WN Jepang),” kata Menkes seperti dilansir dari Kompas TV, Senin (2/3/2020).

Tak disangka, warga Jepang yang tinggal di Malaysia itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia.

3. Tertular dari Warga Jepang

Kasus virus corona pertama di Indonesia terungkap lewat telepon dari warga Jepang tersebut.

Kontak langsung guru dansa dan warga Jepang itu diperkirakan terjadi pada 14 Februari 2020.

Dua hari kemudian, pada 16 Februari, ibu-anak warga Depok merasa tidak enak badan dan batu-batuk, sehingga melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Saat itu, keduanya hanya diminta untuk rawat jalan.

Kemudian, pada 26 Februari, mereka meminta untuk rawat inap karena merasa batuknya tidak kunjung reda.

"Tanggal 28 ditelepon sama teman dansanya itu, dia di Malaysia, orang Jepangnya tadi, dengan corona positif," ucap Terawan.

Informasi ini kemudian diberitahukan kepada tenaga medis yang merawatnya.

Setelah itu, statusnya ditingkatkan dari orang yang dirawat dengan pengawasan menjadi pasien dalam pemantauan.

"Sehingga, teman-teman dokter yang ada di RS itu sudah menyiapkan diri dengan selaga peralatannya begitu dianggap pasien dalam pemantauan," kata Terawan.

Pada 1 Maret 2020, keduanya dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dan langsung dilakukan pengecekan.

"Hasilnya, tadi pagi saya dikasih tahu. Maka tracking sudah jalan sejak ia ODP (orang dalam pengawasan)."

Sehingga si cewek ini dengan ibunya yang berusia 64 tahun kita cek di sini,” kata Menkes dikuti dari Kompas.com.

4. Kondisi Kedua Pasien Sehat

Petugas menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Petugas menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

dr Terawan Putranto memastikan, dua pasien yang positif terkena virus corona dalam kondisi sehat.

Hal itu diketahuinya usai menemui pasien tersebut di ruang isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

"Semua pasien dalam kondisi baik, nggak ada demam. Nggak ada sesak, ngga ada apa."

"Main HP sendiri juga bisa. Hanya batuk sekali-kali. Menurut saya sehat," kata Terawan di rumah sakit.

Ia menuturkan, pasien saat ini telah berada di ruangan isolasi yang letaknya terpisah dari gedung umum.

Menurutnya, penanganan kepada yang bersangkutan telah sesuai dengan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

"Dia ada di ruang isolasi. Terpisah sendiri gedungnya yang sudah memenuhi standar, wong ini rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit infeksi," kata dia.

5. Bisa Dipulangkan

Menurut dr Terawan, kedua pasien positif virus corona ini bisa saja dipulangkan oleh pemerintah.

Namun sebelum dipulangkan, mereka harus menjalani pemeriksaan ulang.

"Sebenernya kalau mau dipulangkan ya bisa, tapi kan saya mesti cek lagi, kita swipe (periksa) ulang," kata Terawan.

Hingga saat ini, dia mengatakan, kedua pasien positif corona akan diperiksa secara menyeluruh sampai dengan lima hari ke depan.

Dia bilang, bukan tidak mungkin pasien bisa dinyatakan negatif dari virus corona.

"Biasanya setelah lima hari, kami swipe ulang. Biasanya negatif kalau sudah dalam perawatan itu cepat sekali," sambungnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, saat ini kedua pasien dirawat seperti biasa selayaknya pasien yang terjangkit virus influenza.

Nantinya, pasien akan diberikan vitamin agar kembali meningkatkan imunitas tubuhnya.

"Perawatan seperti orang kena flu, vitamin diberikan, makanan disehatkan, bukan antibiotik karena ini kan bukan karena bakteri."

"Ini kan kena virus. Imunitasnya dinaikkan sudah pasti sembuh sendiri. Namanya self limited disease," kata dia.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Igman Ibrahim) (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Kompas.com/Dani Prabowo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas