Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dunia Ragu Indonesia Belum Terpapar Virus Corona, Fadjroel: Kami Tidak Mau Menyombongkan Diri

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman menjawab keraguan dunia internasional soal Indonesia belum terpapar virus corona.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Dunia Ragu Indonesia Belum Terpapar Virus Corona, Fadjroel: Kami Tidak Mau Menyombongkan Diri
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman menjawab keraguan dunia internasional terkait Indonesia belum terpapar virus corona.

Dunia Internasional khawatir Indonesia belum melaporkan satupun kasus virus corona.

Padahal, negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia sudah ditemukan banyak kasus Covid-19.

Menjawab pertanyaan itu, Fadjroel Rachman justru mengatakan bahwa pemerintah sudah bekerja sekuat tenaga untuk menjaga rakyatnya.

Baca: Menkes Bantah Pernyataan Anies soal Virus Corona

Baca: Ahli Golongkan Usia Tua Rentan Meninggal Karena Virus Corona, Indonesia Tak Miliki Kebijakan Jelas

Dua menteri sudah ditugaskan menjadi penanggung jawab terkait virus corona, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD.

"Alhamdulillah, Alhamdulillah, bahwa pemerintah Republik Indonesia itu berusaha sekuat tenaga untuk melakukan yang pertama adalah menjaga keselamatan seluruh rakyat Indonesia," kata Fadjroel dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Metrotvnews pada Minggu, (1/3/2020). 

"Berdasarkan aktivitas yang dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan instruksi presiden nomor 4 tahun 2019 ada dua yang bertanggung jawab yaitu Menko PMK, dan Menkopolhukam," jelas Fadjroel.

Lalu, ia menyinggung bahwa pemerintah sudah memulangkan WNI yang berada di daerah-daerah terjangkit virus corona, seperti dari Wuhan hingga Kapal Pesiar World Dream.

Berita Rekomendasi

"Nah selama sejak kasus ini kami sudah berusaha sekuat tenaga warga negara Indonesia yang berada dalam kepungan covid-19."

"Kita sudah menyelamatkan 238 orang tapi ada empat orang yang tetap ingin tinggal di sana dan 3 orang tetap dalam pengawasan karena tidak lolos di Bandara Wuhan walaupun tidak terkena."

"Kita sudah menyelamatkan 188 orang dari World Dream sudah sampai di Pulau Sebaru," jelasnya.

WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima
WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca: Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Karyawan di Bursa Saham New York Bakal Bekerja dari Rumah?

Baca: Pemerintah Indonesia Dinilai Tak Punya Kebijakan yang Jelas Soal Penanganan Virus Corona

Selain itu, pemerintah rencananya juga akan memulangkan puluhan kru kapal Princess Diamond yang berada di Yokohama, Jepang.

"Dan kita besok masih membawa lagi yang 68 orang tapi yang masih 9 tetap ditinggal di Yokohama," lanjutnya.

Sehingga, Fadjroel sekali lagi menegaskan bahwa pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga terkait virus corona.

"Jadi kami ingin menyatakan sekali lagi bahwa Pemerintah Indonesia sudah bekerja sekuat tenaga untuk menyelamatkan warga negaranya dan dalam upaya untuk mencegah semua hal yang bisa menimbulkan yang terkait yang terdampak virus Covid-19," katanya.

Saat disinggung lagi soal peringatan World Health Organization (WHO) pada semua negara agar jangan percaya diri negara bisa bebas virus corona, Fadjroel enggan berkomentar.

Ia hanya kembali menegaskan bahwa pemerintah telah berusaha menjagar rakyatnya dengan menutup akses dari dan ke daerah-daerah terjangkit virus corona.

"Kami tidak ingin menanggapi seperti itu, yang penting adalah sejak kasus yang di Hubei kemudian kita membawa pulang, lalu kemudian kami menutup penerbangan dari Indonesia main land RC, lalu dari main land RC ke Indonesia kami sudah tutup."

"Kemudian kita juga tidak ada impor binatang hidup misalnya dari main land, jadi kita sudah menjaga. Lalu kita menjaga titik-titik masuk yang mungkin dimasuki oleh orang-orang yang berasal dari main land atau tempat-tempat yang menghadapi atau mengalami yang disebut wabah Covid-19," jelas dia.

Baca: Dua Stafnya Positif Corona, Penyanyi K-Pop ini Karantina Dirinya Sendiri dan Batalkan Konser

Baca: American Airline Tangguhkan Penerbangan ke Milan untuk Antisipasi Wabah Virus Corona

Meski demikian, Fadjroel menegaskan pihaknya tak bermaksud menyombongkan diri.

"Kami tidak mau menyombongkan diri tetapi kami bekerja keras untuk menyelamatkan dan mencegah agar Covid-19 tidak terkena 267 juta rakyat Indonesia," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-6:40:

Bantah Ada yang Ditutup-tutupi

Pada kesempatan yang sama, Fadjroel membantah bahwa pemerintah menutup-nutupi kasus virus corona.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah sangat terbuka dengan hal-hal apapun terkait virus corona seperti pemulangan dari Wuhan hingga dari kapal pesiar Diamond Princess.

"Sama sekali tidak menyembunyikan kasus, sejak kasus di Wuhan kemudian di World Dream, sampai kemudian di Diamond Princess," kata Fadjroel.

Namun, Indonesia juga tidak menutupi bahwa memang ada beberapa WNI dari Diamond Princess yang kini dirawat di rumah sakit karena virus corona.

Baca: 2 Staff Chungha Positif Terinfeksi Virus Corona, Sang Artis Ikut Diisolasi & Batal Tampil di Jakarta

Baca: Tiga Kali Paus Fransiskus Batalkan Pertemuan, Bukan karena Terpapar Virus Corona

"Kami terbuka seterbuka-terbukanya misalnya kan kita mengakui bahwa yang di Yokohama, 9 warga negara Indonesia yang sekarang berada di rumah sakit," ucap Fadjroel Rachman.

"Dan itu diakui bahwa mungkin terdampak covid-19, diakui tidak ada persoalan," imbuhnya.

Lalu, Fadjroel mengatakan bahwa pemerintah akan serius mengatasi 188 WNI dari Kapal Pesiar World Princess.

Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Fadjroel Rachman menjawab keraguan dunia internasional terkait Virus Corona.
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Fadjroel Rachman menjawab keraguan dunia internasional terkait Virus Corona. (YouTube Metrotvnews)

Pemerintah akan mengobservasi 188 WNI tersebut selama 28 hari.

Sedangkan, periode gejala virus corona terjadi selama 14 hari.

"Dan yang kita bawa ke Pulau Sebaru, ini juga sebaru kecil yang merupakan pulau kosong ini juga mungkin akan ditingkatkan bukan hanya 14 hari tapi 2 kali 14 hari," kata Fadjroel Rachman.

"Jadi kita setinggi-tingginya kewaspadaan kita lakukan untuk melindungi warga negara," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Keraguan Dunia Internasional Tak Ada virus corona, Jubir Presiden: Kami Tak Ingin Tanggapi Itu

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas