Pemindahan WNI Kru Diamond Princess, Ridwan Kamil: Ini Prosedur yang Harus Ditempuh, Jangan Khawatir
Pemindahan WNI Kru Diamond Princess, Ridwan Kamil: Ini Prosedur yang Harus Ditempuh, Jangan Khawatir
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - WNI Kru Diamond Princess telah tiba di Bandar Udara Kertajati, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020), kemarin.
Satu per satu penumpang yang turun dari pesawat langsung disemprot dengan cairan disenfektan.
Para WNI kemudian langsung dijemput 5 bus milik RSPAD Gatot Subroto untuk dibawa ke Pelabuhan PLTU Indramayu, Jawa Barat.
Setelah itu, mereka akan melanjutkan perjalanan dengan Kapal Kri Suharso menuju Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar, dalam acara Kompas Pagi yang diunggah di kanal Youtube KompasTV, Senin (2/3/2020).
"Kita sudah koordinasi dengan pihak polres dan TNI untuk memastikan kelancaran proses dari bis-bis yang membawa penumpang dari Bandara Kertajati menuju Pelabuhan PLTU Kabupaten Indramayu dan akhirnya menaiki kapal menuju pulau untuk observasi,"
"Semua penumpang sudah masuk ke dalam bis yang disediakan pemerintah, mereka juga dalam kondisi sehat, tidak terdampak virus corona, tetapi tetap harus melalui prosedur 14 hari untuk observasi," ujar Ridwan Kamil.
Pemulangan WNI Kru Diamond Princess tersebut berpegang teguh pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia WHO, termasuk juga pada waktu observasi selama 14 hari.
Meskipun WNI tersebut sudah dinyatakan sehat oleh Pemerintah Jepang, namun Indonesia tetap menjalankan prosedur kesehatan sesuai standar WHO tadi.
"Tidak boleh ada jeda, jadi SOP nya adalah semendaratnya di bandara langsung masuk bis kemudian lanjut ke kapal. Setiap ada jeda itu dianggap hal-hal yang mempunyai risiko, oleh karena itu skenarionya adalah semua perubahan transportasi dari udara ke darat, darat ke air itu dilakukan dalam hitungan menit dan detik untuk memastikan proses berjalan secepat mungkin,"
Semua tim penjemputan yang berjumlah 23 orang nantinya juga akan menjalani proses observasi di pulau tersebut.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir lagi karena penumpang yang ada di bis semuanya negatif virus corona.
Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Umumkan 2 Orang di Indonesia Positif Corona
"Baik pilot, pramugari, maupun pendamping nantinya juga akan berkorban untuk ikut diobservasi selama 14 hari," lanjut Ridwan.
"Sebagai pemerintah daerah kita memiliki tugas untuk mengamankan keputusan pemerintah pusat, oleh karena itu kita sediakan Bandara Kertajati dan Pelabuhan di wilayah Jawa Barat,"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.