1 Ramadhan 1441 H atau Awal Puasa Jatuh Tanggal Berapa? Ini Metode Penentuan Awal Bulan Ramadhan
Inilah perkiraan kapan 1 Ramadhan 1441 H atau awal puasa Ramadhan 2020 dimulai. Berikut metode untuk menentukan awal bulan Ramadhan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Inilah perkiraan kapan dimulainya 1 Ramadhan 1441 H atau awal puasa Ramadhan 2020.
Bulan Ramadhan menjadi satu bulan yang paling dinantikan umat Islam di dunia.
Selama bulan ini, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa selama 30 hari atau hingga datangnya 1 Syawal/Lebaran.
Ada banyak keistimewaan dan keutamaan selama bulan Ramadhan.
Di antaranya bulan dikabulkannya doa-doa, setiap amal akan dilipatkan gandakan nilainya, hingga bulan yang penuh berkah.
Baca: Bacaan Niat Qadha atau Ganti Puasa Ramadhan di Bulan Rajab, Dilengkapi Doa Buka Puasa
Pertanyaannya, kapan awal puasa Ramadhan 1441 H/2020 dimulai?
Atau 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada tanggal berapa?
Dari penelusuran Tribunnews.com, sejauh ini belum ada pengumuman resmi kapan dimulainya 1 Ramadhan 1441 H.
Termasuk dari sejumlah organisasi Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Muhammadiyah yang biasanya 'gasik' merilis 1 Ramadhan 1441 H jatuh pada tanggal berapa, juga belum mengumumkan.
Namun, dalam kalender Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1441 H/2020 M jatuh pada Jumat Kliwon, 24 April 2020.
Hal ini dengan pertimbangan ijtima’ pada Kamis Wage, 23 April 2020 pada pukul 09.29.01 WIB, Matahari terbenam terlihat di Yogyakarta +03 53′ 09″.
Demikian dikatakan Ustaz Musyaffa, anggota Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam pengajian di Klinik Muhammadiyah, Minggu (9/11/2019) sebagaimana Tribunnews.com kutip dari situs pwmu.co.
Bila merujuk pada ucapan Ustaz Musyaffa, artinya Ramadhan 1441 H/2020 tinggal sekitar 1,5 bulan lagi.
Metode Penentuan Awal Puasa Ramadhan
Diketahui, dalam penentuan awal puasa Ramadhan, umumnya menggunakan dua metode yaitu melalui pemantauan hilal (rukyatul hilal) dan hisab.
Hilal adalah penampakan bulan baru atau sabit yang merupakan penanda dimulainya bulan baru dalam kalender Hijriah.
Sementara, rukyat merupakan aktivitas mengamati dan melihat hilal yang tampak di ufuk barat.
Cara ini biasanya dilakukan menjelang matahari terbenam di beberapa titik yang sudah ditentukan.
Menurut kalender Hijriah, perhitungan hari dimulai saat matahari terbenam atau waktu magrib.
Setelah itu, tinggal menunggu kemunculan bulan sabit.
Jika minimal dua orang yang melihat hilal, sudah bisa dipastikan, malam itu sudah masuk tanggal 1.
Metode lain dalam penentuan awal puasa Ramadan yaitu dengan cara Hisab.
Metode ini menghitung pergerakan posisi hilal di akhir bulan untuk menentukan awal bulan seperti Ramadan.
Jika penentuan awal Ramadhan dengan rukyatul hilal harus melihat bulan baru atau sabit, maka pada metode hisab tak harus melihat hilal dengan mata kepala telanjang tetapi bisa menggunakan ilmu.
Dengan hisab, posisi hilal akan bisa diprediksi ada "di sana” sekali pun wujudnya tidak terlihat.
Hisab menggunakan perhitungan ilmu falak atau astronomi untuk menentukan bulan baru atau sabit.
Sehingga dengan metode ini, posisi hilal dapat diperkirakan secara presisi tanpa melihat bulan baru sebagai penanda awal bulan.
Dalam penentuan awal puasa Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode hisab.
Bahkan, kata Ustaz Musyaffa, awal dan akhir Ramadan telah diketahui hingga tahun 2067.
Sementara itu, seperti penentuan awal puasa 1 Ramadhan 1441 H dari pemerintah, biasanya Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat.
Merujuk pada penentuan 1 Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat akan dilakukan sehari jelang puasa Ramadhan atau pada hari terakhir bulan Sya'ban.
Sidang isbat dihadiri sejumlah kalangan antara lain Dubes Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Kegiatan sidang isbat diawali dengan pemaparan posisi hilal awal oleh Tim Falakiyah Kemenag.
Kemudian dilanjutkan dengan melaporkan hasil hisab dan pantauan Rukyatul hilal oleh tim Kemenag di seluruh Indonesia.
Dari hasil tersebut, Kemenag bersama DPR, MUI, ormas-ormas Islam, serta perwakilan negara sahabat akan memutuskan kapan awal Ramadhan 1441 H/2020 dimulai.
Dengan demikian, patut dinanti pengumuman selanjutnya dari pemerintah terkait kapan 1 Ramadhan 1441/2020.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)