169 Prajurit TNI AD Dikerahkan Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur NTT
Total sebanyak 237 prajurit terlibat dalam operasi penanggulangan bencana gabungan TNI itu.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan TNI AD mengerahkan 169 prajuritnya untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia menjelaskan para personel tersebut tergabung dalam operasi gabungan TNI bersama 68 personel dari matra lainnya.
Baca juga: KPU Siapkan TPS Relokasi untuk Pemilih Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di NTT
Total sebanyak 237 prajurit terlibat dalam operasi penanggulangan bencana gabungan TNI itu.
"TNI AD melalui Kodam IX/Udayana segera memerintahkan Korem 161/Wira Sakti untuk memimpin operasi tanggap darurat di wilayah terdampak. Upaya mitigasi dan penanganan pascabencana menjadi prioritas kami," kata Wahyu dalam keterangannya, Senin (25/11/2024).
Ia menjelaskan operasi ini melibatkan berbagai satuan TNI di antaranya Denbekang Kupang, Denkesyah Kupang, Penrem, dan Lanal Maumere.
Selain itu, dukungan juga datang dari instansi pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan, dan Polri.
Polres Flores Timur juga turut mengerahkan personel serta kendaraan operasional untuk mendukung pengaturan keamanan di pengungsian dan distribusi bantuan.
Sedangkan fokus utama operasi adalah membantu masyarakat di tujuh desa terdampak di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, meliputi Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru, Boru Kedang, dan Dulipali.
Baca juga: Kemendagri: Pilkada di Flores Timur Tidak Ditunda Meski 29 TPS Kena Erupsi Gunung Lewotobi
Pemerintah daerah bersama Korem 161/Wira Sakti juga memastikan kebutuhan logistik, kesehatan, serta tempat pengungsian terpenuhi.
Untuk itu Kodam IX/Udayana dan Korem 161/WS juga mendirikan 20 titik pengungsian serta 5 dapur lapangan untuk melayani 8.431 pengungsi.
Dapur lapangan tersebut beroperasi penuh untuk menyediakan kebutuhan harian, sedangkan tim logistik memonitor kebutuhan tambahan seperti peralatan medis dan infrastruktur darurat secara real-time.
Ia juga mengatakan evaluasi berkala terus dilakukan oleh tim TNI AD guna memastikan efektivitas operasi.
Selain itu, koordinasi intensif antara pos pengungsian dan pusat komando dijalankan untuk memastikan respons cepat terhadap segala kebutuhan.
"Kami optimis upaya tanggap darurat ini berjalan efektif berkat sinergi semua elemen," kata Wahyu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.