Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Corona, Wali Kota Risma Bagikan Masker Gratis Sejak Januari, Terminal Siapkan Pendeteksi Suhu

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan sudah membagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Bulan Januari 2020.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Cegah Corona, Wali Kota Risma Bagikan Masker Gratis Sejak Januari, Terminal Siapkan Pendeteksi Suhu
TribunNewsmaker.com Kolase/ Tribunnews/DANY PERMANA/JEPRIMA
Tri Rismaharini 

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk mencegah virus corona.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan sudah membagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Bulan Januari 2020.

Dilansir surabaya.go.id, pembagian masker gratis dilakukan saat ada prediksi akan ada gunung meletus dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

“Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan yang sesuai dengan BMKG bahwa akan ada gunung meletus? Sebetulnya pada saat itu saya sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk menyimpan persediaan masker, persediaan baju yang kayak astronot," kata Wali Kota Risma kepada wartawan saat berada di Solo, Rabu (4/3/2020).

Menurut Wali Kota Risma, masker dan baju khusus itu sebetulnya dipersiapkan apabila sewaktu-waktu ada kejadian gunung meletus seperti ramalan tersebut.

Proses pendistribusian masker gratis oleh Pemkot Surabaya.
Proses pendistribusian masker gratis oleh Pemkot Surabaya. (Humas Kota Surabaya)

Baca: Moeldoko Sebut Indonesia Siap Atasi Virus Corona, Najwa Shihab: Jubir Saja Baru Ditentukan Kemarin

Hal serupa pernah dilakukannya ketika ada kejadian Gunung Kelud meletus, yang mana saat itu Pemerintah Kota Surabaya membagi-bagikan masker kepada seluruh warga Kota Surabaya.

“Makanya, begitu ada ramalan bahwa akan ada gunung meletus, saya kemudian menyimpan masker itu. Kemudian saya juga perintahkan Dinas Kesehatan untuk membagi-bagikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan,” tegasnya.

Berita Rekomendasi

Risma memastikan masker-masker tersebut kini berada di kelurahan-kelurahan di Kota Surabaya.

Masker-masker tersebut tidak lagi berada di Dinas Kesehatan.

Risma juga menegaskan alasan utama didistribusikan ke kelurahan supaya ketika ada kejadian yang tidak diduga, bisa langsung gerak cepat membagi-bagikan kepada warganya.

“Jadi, sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan. Itu sudah saya bagikan sejak Bulan Januari. Kalau ada kejadian, warga bisa lebih cepat dibagikan maskernya, tidak perlu nunggu aku,” ujarnya.

Baca: Sebut Pemerintah Tertutup, Nihayatul Wafiroh Yakin Corona Sudah Lama Masuk Indonesia, Ini Alasannya

Tak lama kemudian, ramai akan berkembangnya virus corona.

Sehingga Risma kembali menanyakan kepada Dinas Kesehatan soal distribusi masker ini.

Bahkan, Risma juga meminta untuk terus membagikan ke Puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan.

“Jadi, sekali lagi sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan aku terus menimbun, itu juga gratis tidak aku jual,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan Dinas Kesehatan sudah mendistribusikan masker-masker itu ke 63 Puskesmas di Surabaya.

"Total yang didistribusikan itu sebanyak 9.892 box dan setiap box isinya 50 lembar."

“Jadi, dalam rangka darurat bencana itu, masing-masing kelurahan mendapatkan masker 10 box,” tegasnya.

Menurut Febria, langkah tersebut sudah sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2017 tentang standart pelayanan kefarmasian.

“Makanya, Dinkes melakukan pengadaan untuk persediaan selama 18 bulan dengan perhitungan buffer 6 bulan. Persediaan itu kemudian di distribusikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan,” ucapnya.

Baca: Update Virus Corona: Rumah Sakit Khusus Siap Dibangun di Batam hingga Kemenkes Periksa 446 Orang

Upaya Dishub Kota Surabaya

Sementara itu, antisipasi terhadap virus corona juga dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.

Dishub kini telah menyiapkan alat pendeteksi suhu tubuh atau thermal detector di terminal di Surabaya serta untuk penumpang Suroboyo Bus.

Dilansir Surya.co.id, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, mengatakan antisipasi itu merupakan perintah dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Bekerjasama dengan Dinkes, Insyaallah hari ini atau besok kami sudah menggunakan thermal detector, di terminal-terminal dan juga penumpang Suroboyo Bus," ungkapnya, Kamis (5/3/2020).

Irvan mengatakan, thermal detector nantinya akan dipasang di pintu masuk terminal.

Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1/2020).
Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, Rabu (22/1/2020). (surya.co.id/ahmad zaimul haq)

Baca: Timbun Masker di Apotek Sendiri, Oknum PNS di Kota Makassar Diamankan Polisi

Terutama pada terminal yang memuat kedatangan penumpang dari luar kota.

Selain itu, juga akan disiapkan petugas di setiap pintu masuk.

"Akan deteksi suhu tubuhnya," terang Irvan.

Irvan melanjutkan, selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya untuk menyediakan cuci tangan portable.

"Kalau hand sanitizer susah, masih ada alternatif menggunakan sabun untuk cuci tangan," tambahnya.

Baca: VIRAL Tisu Basah Dijadikan Masker Cegah Corona, Apakah Aman? Begini Tanggapan Dokter Spesialis Paru

Update Virus Corona

Sementara itu perkembangan kasus coronavirus disease atau covid-19 meningkat di berbagai dunia.

Dilansir situs kemkes.go.id, total kasus konfirmasi covid-19 global per tanggal 4 Maret 2020 adalah 93.090 kasus.

Sebanyak 80.422 kasus di antaranya dilaporkan dari Cina yang tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong, Macau, dan Taipei.

Sebanyak 83,7% dari kasus tersebut dikonfirmasi Cina berasal dari Provinsi Hubei.

Sedangkan total kematian sebanyak 3.198 kasus, 2.984 diantaranya dilaporkan dari Cina.

Persentase kematian berada di angka 3,2 persen.

Media Asing Soroti Cara Hidup Orang Asia Soal Pola Hidup Melawan Virus Corona
Media Asing Soroti Cara Hidup Orang Asia Soal Pola Hidup Melawan Virus Corona (the wuhan virus)

Sementara itu, ada 76 negara di luar China yang mengonfirmasi adanya kasus corona.

Sebanyak 12.668 kasus dengan 214 kematian di 9 negara yakni Filipina, Jepang, Republik Korea, Perancis, Iran, Italia, Thailand, Australia, dan Amerika Serikat.

Dari 12.668 kasus yang dilaporkan di 76 negara di luar negara Cina, 38 kasus (0,3%) merupakan tenaga kesehatan.

Sementara itu di Indonesia, dari 388 orang yang diperiksa, 2 orang positif covid-19.

Sebanyak 371 orang negatif covid-19 dengan rincian 188 sampel dari ABK World Dream dan 15 masih dalam proses pemeriksaan.

Dari kasus positif, kasus pertama merupakan kontak erat dari kasus konfirmasi ke-24 di Malaysia dan merupakan warga negara Jepang.

Kasus kedua merupakan ibu dari kasus ke-1.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas