Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 WNI Positif Virus Corona, Catat Kiat Sederhana dari Presiden Jokowi untuk Cegah Penularannya

Enam WNI positif terinfeksi virus corona, masyarakat tak perlu panik simak kiat sederhana dari Presiden Jokowi untuk mencegah penularannya

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
zoom-in 6 WNI Positif Virus Corona, Catat Kiat Sederhana dari Presiden Jokowi untuk Cegah Penularannya
Kolase TribunStyle
6 WNI Positif Virus Corona, Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ungkap Cara Sederhana untuk Mencegah Penularan Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyatakan enam warga negara Indonesia (WNI) di Indonesia positif terinfeksi virus corona.

Hal ini ia sampaikan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Yuri mengungkapkan, dua orang yang dinyatakan positif Minggu ini berdasarkan dari pemeriksaan laboratorium yang baru diketahui.

"Menambah dua kasus postitif. Pertama disebut kasus 05. Laki-laki 55 tahun ini adalah hasil laboratorium yang kami dapat. Lanjutan dari tracking cluster Jakarta," ujarnya yang dikutip dari Tribunnews.com.

"Tadi dapat data laboratorium yang bersangkutan confirm Covid-19," imbuhnya.

Baca: Kekhawatiran Virus Corona Meningkat di Amerika Serikat, Para Kandidat Pemilu 2020 Terus Berkampanye

Sementara WNI ke-enam yang disebut kasus 06 ini merupakan satu dari kru kapal pesiar Diamond Princess.

"Kedua confirm kasus Covid-19 yang kita sebut kasus 06. Laki-laki 36 tahun imported case yang dia dapat dari Jepang pada saat dia kerja sebagai awak kapal Diamond Princess," lanjut Yuri.

BERITA REKOMENDASI

Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tidak perlu panik secara berlebihan.

Karena virus corona ini dapat dicegah dengan cara-cara sederhana seperti yang telah dibagikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akun Twitter miliknya, @jokowi pada Kamis (5/3/2020).

s

 Presiden Joko Widodo bagikan tips sederhana cegah virus corona serta mengimbau masayrakat untuk tidak panik (Twitter @jokowi)

Pada awal videonya, Jokowi meminta masyarakat tetap tenang dalam menghadapi virus yang mewabah pertama kali di Wuhan, China ini.

"Tidak perlu takut secara berlebihan dengan yang namanya virus corona," kata Jokowi.


"Karena dari data yang saya terima, 94 persen lebih penderita corona dapat disembuhkan," tegasnya.

Lebih lanjut Presiden RI ini membagikan cara sederhana dalam mencegah virus tersebut masuk ke dalam tubuh kita.

"Untuk itu kita perlu melakukan hal-hal seperti ini," ungkapnya.

"Pertama jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," imbuhnya.

Di dalam video tersebut dijelaskan untuk durasi cuci tangan minimal selama 20 detik.

Selain mencuci tangan secara benar, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk menangkal virus corona.

s

Presiden  Joko Widodo (Jokowi) (Twitter @jokowi)

Yakni hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.

Mengingat telapak tangan sering menyentuh berbagai macam benda dan rentan terkena virus.

Jaga jarak dengan siapapun yang batuk atau bersin.

Karena virus corona dapat menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat batuk atau bersin.

Berikan masker kepada yang sakit agar tidak menular pada yang lain.

Baca: Mengapa Pasien yang Sudah Sembuh dari Virus Corona Bisa Tertular Lagi? Ini Alasannya

"Cukup sederhana dan mudah dilaksanakan," ujar Jokowi.

"Jadi sebenarnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri," tegasnya.

"Tapi rasa cemas, panik, ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor," jelasnya.

Sehingga Jokowi mengajak masyarakat untuk selalu yakin dengan fakta, informasi, solidaritas bersama, dan gotong royong.

Kemenkes Jelaskan Strategi Pengawasan Pasien Virus Corona

Sekretaris Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, menjelaskan strategi pengawasan Covid-19 atau virus corona di Indonesia.

"Pertama semua orang yang masuk ke Indonesia baik WNI atau WNA dari suatu negara yang kami yakini sudah terjadi tranmisi orang ke orang."

"Maka kami masukan semuanya dalam ODP. Database ini kami terima dari pihak imigrasi" jelas Yuri yang dikutip dari Kompas TV.

Kemudian Kemenkes akan melakukan tracking untuk mengetahui ke mana saja dan dengan siapa saja orang itu berinteraksi selama di Indonesia,

"Kedua apabila orang dalam kategori ODP mengalami keluhan gejala influenza sedang maka kami akan merawat orang tersebut," kata Yuri.

"Serta statusnya jadi PDP (pasien dalam pengawasan)," imbuhnya.

Lebih lanjut juru bicara terkait penanganan Covid-19 ini menuturkan dalam kategori PDP ini Kemenkes akan menggali dengan teliti, apakah memiliki riwayat kontak dengan orang yang pasti positif atau tidak.

Manakala orang dalam status PDP ini memilikinya maka Kemenkes akan memasukkan mereka dalam kategori suspect dan harus dilakukannya konfirmasi virus.

Baca: Gejala Infeksi Virus Corona Bisa Diketahui dari Jenis Batuk

"Sehingga kalau diperiksa hasilnya positif maka kami sebut confirm positif Covid-19," ujar Yuri.

Kendati demikian, Yuri mengaku dalam rangka meningkatkan kewaspadaan, standar pemeriksaan yang dilakukan terhadap orang terduga virus corona dimajukan

"Jadi semua pasien dalam pengawasan kami periksa, dan inilah yang secara rutin dirilis," ujarnya.

"Berapa yang sudah diperiksa, bagaimana hasilnya, dan darimana asal pengiriman (virusnya)," imbuh Yuri.

"Itulah urut-urutannya, jadi jangan dimaknai bahwa orang dalam pemantauan itu semuanya sakit," tegasnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas