Kesetaraan Gender di Tubuh Polri : Polwan dan Tongkat Komando Kapolda
Melalui peringatan ini kaum wanita diajak memperjuangkan hak mereka dan mendapatkan kesetaraan gender secara global.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggal 8 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.
Melalui peringatan ini kaum wanita diajak memperjuangkan hak mereka dan mendapatkan kesetaraan gender secara global.
Lantas bagaimana dengan kesetaraan gender bagi perempuan di tubuh Polri? Diketahui sejauh ini polisi laki-laki atau Polki masih mendominasi posisi strategis di tubuh Polri.
Pantauan Tribunnews.com Polwan masih banyak ditempatkan di posisi Satuan Lalu Lintas dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
Polwan belum diberikan posisi strategis yang berdampak lebih luas bagi pelayanan publik dan berpengaruh besar pada citra serta kinerja Polri.
Baca: Zodiak yang Alami Fase Terburuk Minggu Ini: Aries Terjebak dalam 2 Kepribadian, Aquarius Emosional
Baca: Pemkab Bolmong Sulawesi Utara Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang
Baca: Kemenkes Sebut Pasien Sembuh Virus Corona Bisa Kembali Tertular
Saat ini Polwan berpangkat jenderal di tubuh Polri bisa dihitung dengan jari. Kapolda wanita pertama hanya Brigjen Pol Rumiah Kartoredjo, Kapolda Banten 2008-2010.
Setelah itu, tidak ada lagi Polwan yang menjabat sebagai penguasai wilayah,Kapolda. Hanya beberapa Polwan yang dipercaya menjabat sebagai Wakapolda.
Bicara soal kesetaraan gender antara Polwan dan Polki, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mengaku bakal merealisasikan Polwan menduduki posisi strategis, yakni Kapolda.
"Kita realisasikan, kalau ada Polwan bagus. Dinilai bisa jadi Kasatwil (Kapolda) kenapa tidak?," ucap Idham Azis pada Tribunnews.com akhir pekan kemarin.
Pucuk pimpinan Polri ini menegaskan semua Polwan memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki peran strategis di Polri.
Idham menegaskan nantinya yang menilai Polwan menduduki posisi strategis dan bergengsi seperti Kapolda ialah Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).
"Bukan saya yang menilai, tapi Wanjakti. Saya tidak boleh otoriter dan tidak bisa pakai skema like dan dislike. Semua harus melalui Wanjakti," imbuhnya.
Idham Azis mengamini sudah ada Polwan yang menjadi Kapolda di Banten, Brigjen Rumiah yang dilantik pada 23 Januari 2008 oleh Kapolri Jenderal Polisi Sutanto.
Namun untuk saat ini, belum ada Kapolda yang dijabat oleh Polwan. Meski begitu, beberapa Polwan berprestasi sudah mengisi jabatan sebagai Wakapolda, Kapolsek, Kapolres, Kasatlantas, Kasatnarkoba, dan lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.