[POPULER] 5 dari 6 WNI Positif Virus Corona di Indonesia Berasal dari Klaster 'Kelompok Dansa'
Achmad Yurianto menyampaikan, warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 6 orang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyampaikan, warga negara Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 6 orang.
Namun, keenam pasien tersebut dirawat di dua rumah sakit, yakni di RSPI Sulianti Saroso dan RS Persahabatan, Rawamangun.
Satu pasien yang dirawat di RS persahabatan yakni anak buah kapal pesiar Diamond Princess yang sempat berlabuh di Yokohama, Jepang.
Sementara, lima pasien positif virus corona lainnya berasal dari klaster Jakarta.
"Iya, di RS Persahabatan (yang anak buah kapal Diamond Princess)," ujar Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Dalam upaya tracking terhadap klaster yang ada di Jakarta, pemerintah memeriksa 20 orang yang diduga memiliki kontak dengan pasien kasus 1 dalam acara dansa.
Baca: UPDATE Wabah Virus Corona, Kasus Pertama di Washington DC hingga Italia Karantina 16 Juta Orang
Baca: Di Malaysia Ada 6 Kasus Baru Virus Corona, Total 99 Orang Sudah Terinfeksi
Baca: Seekor Pomeranian Diduga Positif Corona, Hong Kong Ingatkan Warganya Tidak Cium Anjing
Namun, dari 20 orang itu, ada tujuh orang yang kemudian dilakukan perawatan lanjutan dan pasien kasus 5 merupakan salah satunya.
Yuri mengungkapkan, dua orang yang dinyatakan positif Minggu ini berdasarkan dari pemeriksaan laboratorium yang baru diketahui.
"Menambah dua kasus postitif. Pertama disebut kasus 05. Laki-laki 55 tahun ini adalah hasil laboratorium yang kita dapat. Lanjutan dari tracking cluster Jakarta."
"Tadi dapat data laboratorium yang bersangkutan confirm Covid-19," ujar Yuri, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
"Kedua confirm kasus Covid-19 yang kita sebut kasus 06. Laki-laki 36 tahun imported case yang dia dapat dari Jepang pada saat dia kerja sebagai awak kapal Diamond Princess," lanjut Yuri.
Kondisi Stabil
Menurutnya, kedua pasien positif tersebut tak membutuhkan alat bantu pernapasan serta infus.
Sehingga, dipastikan kondisi kesehatan keduanya saat ini stabil.
Ia mengungkapkan, dua pasien tersebut juga sudah tidak demam, batuk, maupun flu.
Achmad Yurianto menjelaskan, pasien terjangkit virus corona yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso tak mengenakan alat bantu pernapasan dan juga infus.
Baca: Jubir Penanganan Corona: 2 Orang Positif Corona Dirawat RSPI dan RSUP Persahabatan
Baca: TERBARU Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 2 Orang, Begini Kondisinya Terkini
Baca: Pemerintah Tanggung Biaya & Serius Hadapi Corona, Ngabalin Imbau Pihak Lain Tak Pencitraan & Menuduh
Menurutnya, pasien bisa melakukan kegiatan secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
"Secara keseluruhan kasus yang di rumah sakit kita rawat tanpa menggunakan alat bantu apapun."
"Tidak menggunakan selang oksigen, tidak menggunakan infus," ujar Yuri, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Imun Tubuh Kuat Bisa Cegah Virus Corona
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menegaskan, imunitas tubuh yang kuat bisa mencegah terjangkit virus corona.
"Tidak ada di dunia ini yang lebih hebat (menangkal virus corona), lebih bagus, kecuali imunitas tubuh kita sendiri," kata Terawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ia menyampaikan, menjaga pola makan dan hidup sehat bisa membuat imunitas tubuh kuat.
Masyarakat juga diminta tak cemas, agar tak menyebabkan imunitas tubuh menjadi turun.
"Hati, pikiran kita namanya psikoneuroimunologis. Kalau kita mendapatkan persepsi hal-hal yang salah terus, membuat kita khawatir, cemas, ya imunitas tubuh kita ikut turun," ujar Terawan.
Baca: 2 Orang Positif Virus Corona, Salah Satunya ABK Kapal Diamond Princess
Baca: Pasien Virus Corona Tambah 2 Orang, Kini Total Ada 6 Pasien di Indonesia
Baca: Hingga Minggu, Sudah Ada 6 Orang Dinyatakan Positif Virus Corona
Ia juga mengingatkan, untuk orang yang sehat tak perlu menggunakan masker.
"Yang sakit pakai masker, yang sehat tidak perlu pakai masker," ungkapnya.
"Kecuali dia melakukan tindakan-tindakan di rumah sakit dan sebagainya sehingga dia memerlukan alat masker karena untuk menjaga sterilitas," jelas Terawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Fitria Chusna Farisa)