Mahasiswa Indonesia Serukan Solidaritas Bagi Palestina, Tuntut Boikot Produk Terafiliasi Israel
Kampanye boikot ini bertujuan menekan perusahaan yang mendukung Israel dan dinilai efektif melemahkan ekonomi mereka.
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Banten, Bandung, dan Pekalongan, menyerukan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel.
Seruan ini muncul sebagai kelanjutan dari Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 83 yang diterbitkan setahun lalu, yang mengharamkan pembelian produk yang mendukung Israel. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Para mahasiswa memasang spanduk di area kampus yang mencantumkan Lima Kriteria Produk Terafiliasi Israel berdasarkan panduan MUI, serta memajang daftar produk terkait yang diimbau untuk dihindari.
Aksi ini juga disertai kecaman terhadap serangan yang terus dilakukan Israel di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 43.000 korban jiwa dan 101.000 orang terluka, sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.
Baca juga: KFC Rugi Rp 557,08 Miliar, Tutup Gerai Hingga PHK Karyawan Imbas Covid-19 dan Aksi Boikot
Dalam rilis yang diterima Tribunnews (14/11), Koordinator SMURP Andrian menyampaikan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan situasi terkini di Palestina, khususnya mengenai genosida yang masih terjadi. Ia juga menekankan pentingnya boikot produk sebagai bentuk tekanan terhadap perusahaan yang mendukung Israel.
Menurut Andrian, keuntungan dari produk-produk tersebut berkontribusi langsung pada pendanaan Israel. SMURP bersama mahasiswa di berbagai kampus berencana memperluas aksi boikot ini di seluruh Indonesia, karena dampaknya dinilai efektif dalam melemahkan pendapatan perusahaan asing yang terkait Israel.
“Kami berkomitmen menjadi garda terdepan agar masyarakat konsisten melanjutkan boikot produk ini. Aksi boikot telah terbukti menekan pendapatan dan menurunkan nilai saham perusahaan-perusahaan terkait Israel,” tambahnya.
Andrian juga menegaskan bahwa perjuangan untuk Palestina belum usai. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk tetap memboikot produk-produk ini sesuai arahan MUI dan mulai beralih ke produk lokal.
"Perjuangan pembebasan Palestina belum selesai, tetap boikot. Jangan kendor sesuai anjuran MUI. Setelah boikot, kita beralih ke produk nasional,” pungkasnya.
Baca juga: Ribuan Santri Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel: Aksi Kemanusiaan untuk Palestina