TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa dengan Magnitudo 5.0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terasa hingga Kota Bogor, Selasa (10/3/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pusdalops BPBD Kota Bogor dan Kota Sukabumi, gempa terasa sedang di Kota Bogor sekitar 4-6 detik.

Dilaporkan akibat guncangan gempa tersebut masyarakat di Kota Bogor tidak panik.

Baca: Gempa Magnitudo 5 Guncang Sukabumi, BPBD Bogor: Gempa Terasa Sekitar 4-6 Detik

Hingga saat ini belum ada informasi terkait dampak gempa di wilayah Kota Bogor.

Begitu juga dengan Kota Sukabumi, gempa terasa sedang sekitar 4-5 detik.

Hingga saat ini belum ada informasi terkait dampak gempa di wilayah Kota Sukabumi.

Baca: Heboh Video Siswi Digerayangi, Pelaku Tak Sangka Jadi Viral & Akui Bercanda Menunggu Guru Datang

Kemudian di wilayah Kabupaten Sukabumi gempa tersa kuat sekitar 5 detik.

Hingga saat ini pihak BPBD masih masih mengumpulkan informasi mengenai dampak gempa di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Gempa dengan magnitudo 5.0 mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).

Berdasarkan data dari BMKG gempa yang berlokasi di 6.89 LS dan 106.62 BT atau 13 kilometer Timur Laut kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebut terjadi sekira pukul 17:18:05 WIB.

Baca: BMKG: Gempa Berkekuatan 5 M Guncang Sukabumi Sore Ini, Tak Berpotensi Tsunami

Pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Dalam catatannya, BMKG mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap kemungkinan adanya gempa susulan.

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk.

Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak.

Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Tiara Shelavie)