Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditanya Soal Kemungkinan RI Lock Down, Jubir Istana: Yailah Cuma Segitu Saja. . .

Pemerintah RI belum berencana menutup akses dari luar negeri ke Indonesia (Lock Down) seperti yang dilakukan Pemerintah Italia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ditanya Soal Kemungkinan RI Lock Down, Jubir Istana: Yailah Cuma Segitu Saja. . .
Reza Deni
Juru Bicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA  - Jumlah pasien positif Corona dalam beberapa hari terakhir terus meningkat. Dari 27 kasus positif Corona, 12 diantaranya Imported case atau tertular di luar negeri dan baru terdeteksi di Indonesia. 

Meskipun banyak kasus positif Corona merupakan Imported case, Pemerintah RI belum berencana menutup akses dari luar negeri ke Indonesia (Lock Down) seperti yang dilakukan Pemerintah Italia. 

"Untuk apa alasannya lockdown?" kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, di Kantor Presiden,  Jakarta, Rabu, (11/3/2020).

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) Pasien positif Covid-19 di Indonesia bertambah 7 orang, kini total ada 34 kasus virus corona di Tanah Air.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) Pasien positif Covid-19 di Indonesia bertambah 7 orang, kini total ada 34 kasus virus corona di Tanah Air. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Jumlah imported case dan pasien yang positif Corona di Indonesia belum memenuhi unsur yang membuat pemerintah harus menutup pintu akses.

Yurianto kemudian membandingkan jumlah yang terinfeksi Corona di Indonesia dan di Italia.

"Yailah cuma segitu aja kok lockdown. nggak lah. coba Italia sekarang berapa kasusnya sekarang?" tuturnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan pemerintah terus memantau kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Italia.

Alasannya saat ini Italia resmi mengkarantina seluruh wilayah negaranya setelah menyebarnya virus corona (Covid-19).

"Kita terus lakukan kontak dengan KBRI. Oleh karena itu, pada saat pemerintah Italia melakukan lockdown, kita langsung komunikasi dengan dubes kita di Italia di Roma," kata Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (10/3/2020).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). (Tribunnews.com/ Larasati Dyah Utami)

Retno mengatakan KBRI setempat telah diperintahkan untuk mendata seluruh WNI yang berada di Italia, termasuk sebaran lokasi para WNI tinggal di wilayah Italia.

Retno juga menambahkan, KBRI terus melakukan komunikasi dengan WNI di sana.

"Jadi kita sedang juga memperhatikan nanti dampak terhadap WNI di Italia seperti apa," jelasnya.

Sebagai informasi, mulai hari ini (10/3/2020) Italia resmi memasuki hari pertama karantina seluruh negara demi melawan Virus Corona (Covid-19).

Jumlah total kasus virus corona di negara ini dilaporkan bertambah menjadi 9.172 kasus.

Dengan demikian, Italia menjadi negara kedua di dunia dengan jumlah kasus dan jumlah kematian terbanyak akibat virus corona setelah China daratan.

Sebelumnya, Achmad Yurianto mengatakan, satu pasien positof virus corona (Covid-19) meninggal dunia.

Pasien tersebut merupakan perempuan berusia 53 tahun Warga Negara Asing (WNA) dengan indetitas kasus nomor 25.

"Tadi malam pukul 02 00 WIB. lewat sedikit, pasien dengan identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Yurianto menjelaskan, pasien nomor kasus 25 ini memang sudah dalam keadaan sakit saat masuk ke rumah sakit.

"Karena memang ada faktor penyakit yang mendahulinya diantaranya diabetes, hipertensi, hiperteroit dan penyakit paru obstruksi menahun. Yang suda cukup lama diderita," jelas Yurianto.

Ia menyebutkan, pasien nomor kasus 25 meninggal dunia bukan disebabkan karena virus corona. Namun, virus Covid-19, kata Yurianto, semakin memperburuk kondisi pasien.

"Jadi bukan karena corona penyebab utama, tapi virus corona memperburuk kondinya," tambahnya.

Ia menambahkan, pasien meninggal tersebut sudah dalam proses pengiriman jenazah menunju negata asalnya. "Selama perawatan didampingi oleh suaminya," tutupnya.

Ada 27 Kasus

Mengutip Kontan, sampai Selasa (10/3/2020) lalu pemerintah telah mengumumkan sudah ada 27 kasus positif corona (covid-19) di Indonesia.

Dari seluruh kasus tersebut, pemerintah mengakui ada 1 kasus, yakni kasus dengan nomor kode 27, yang belum terlacak sumber penularannya.

Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto menerangkan, sampai saat ini pihaknya masih mencari tahu dari mana sumber penularan kasus 27 ini.

Yang bersangkutan tidak berasal dari luar negeri dan belum terlacak apakah berasal dari klaster yang sudah ada sebelumnya.

"Kami menduga (kasus 27) ini local transmission, yang sedang kami tracking dari mana sumbernya, karena bukan impor (imported case) dan tidak jelas bagian dari klaster lain. Sementara belum jelas," ujar Achmad, Selasa (10/3/2020).

Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu.
Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu. (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Menurut Achmad, saat ini Dinas Kesehatan masih terus melakukan tracing dan mencari tahu apakah memiliki teman yang sakit dan melakukan kontak dekat dalam beberapa hari terakhir.

"Kita juga bertanya apakah ada temannya yang sakit. Yang bersangkutan ini asih belum jelas siapa temannya, tetapi tetap kita akan lakukan [tracing], nanti kita sebut orang-orang yang positif yang pernah akrab atau kontak dekat degan dia," ujar Achmad.

Pasien dengan nomor kode 27 ini merupakan WNI, berjenis kelamin laki-laki dengan usia 33 tahun.

Meski begitu, Achmad memastikan kondisi pasien nomor kode 27 saat ini dalam kondisi stabil.

Jumlah pasien yang positif terinfeksi covid-19 terus bertambah. Hari ini, ada tambahan 8 orang yang diumumkan terinfeksi.

Karena itu, Achmad mengimbau semua pihak, mulai dari orang dalam pantauan hingga orang-orang yang memang sedang sakit baik batuk dan flu menggunakan masker.

Dengan menggunakan masker, saat bersin atau batuk, virus yang ada dalam tubuh tidak menyebar ke pihak lainnya.

Achmad juga mengimbau agar masyrakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas