Ngabalin Ungkap Alasan Ahok Masuk Bursa Kepala Otorita, Haikal Hasan: Emang Kagak Ada Orang Lain?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan empat nama calon kepala Badan Otorita Inu Kota Baru.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan empat nama calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.
Satu di antara keempat nama tersebut adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Selain itu, ada Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas serta Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.
Terkait hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin menjelaskan alasan menempatkan Ahok sebagai salah satu calon Kepala Badan Otorita.
Hal tersebut, diungkapkan Ngabalin dalam acara Dua Sisi yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Kamis (12/3/2020).
Mulanya, Ngabalin mempertanyakan soal alasan mengapa nama Ahok yang harus menjadi perbincangan.
"Yang paling pertama, pertanyaan yang paling mendasar itu kenapa mesti Ahok yang menjadi perbincangan?" kata Ngabalin.
Ia berujar bahwa, terkait kandidat Kepala Badan Otorita, Jokowi sudah mempunyai lima faktor variabel yang penting.
"Bahwa nanti ada perbincangan nanti kita diskusikan lebih dan kurangnya tentu bapak presiden mengerti tentang 5 faktor variabel yang penting."
"Pertama tingkat kompetensi yang memadai untuk bisa memungkinkan orang menjadi sebutlah kalau dia CEO dari Otorita untuk ibu kota negara baru," kata Ngabalin.
Baca: Ali Ngabalin Heran Banyak yang Nyinyir Soal Ahok Jadi Calon Pemimpin Ibu Kota Baru: Ada yang Ganjil?
Kedua, adalah kemampuan kepemimpinan yang ada, kemudian manajemen serta pengalaman yang dimiliki.
"Tapi yang paling terpenting itu adalah usia yang relatif jauh lebih muda."
"Kemudian bisa untuk bergerak cepat dalam mengambil keputusan," kata Ngabalin.
Menurutnya, kelima faktor tersebut ada pada empat orang yang terpilih menjadi kandidat Kepala Badan Otorita ibu kota baru.