Tak Tutup Tempat Ramai saat Corona Mewabah, Jubir: Rakyat Pandai
Jubir Virus Corona Achmad Yurianto sebut pemerintah tak larang warga untuk kumpul di tempat ramai. Ia yakin masyarakat Indonesia sudah pandai.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
![Tak Tutup Tempat Ramai saat Corona Mewabah, Jubir: Rakyat Pandai](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/juru-bicara-penanganan-virus-corona-achmad-yurianto2.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia tidak memberlakukan larangan berkumpul di tempat ramai atau pertemuan dengan banyak orang seperti yang dilakukan beberapa negara lain.
Beberapa negara mengimbau warganya untuk menghindari pertemuan atau tempat ramai demi menghindari penyebaran virus corona.
Juru Bicara Pemerintah terkait Virus Corona, Achmad Yurianto, menyebut tak perlu ada pelarangan lantaran ia yakin masyarakat sudah cukup pandai untuk menghindari hal itu.
Dilansir Tribunnews.com, hal itu diungkapkan Yurianto dalam tayangan YouTube KOMPASTV, Kamis (12/3/2020).
Dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, Yurianto menyebut pemerintah sudah menerbitkan imbauan melalui Kantor Staf Presiden soal virus corona.
Yurianto menganggap masyarakat Indonesia sudah menyadari dan bisa menghindari pertemuan atau tindakan berkumpul di tempat ramai.
Baca: Alasan Indonesia Tak Lockdown karena Corona, Jubir: Isolasi Diri
Baca: 3 Pasien Corona yang Sembuh Diimbau Memantau Diri Sendiri di Rumah
"Pertemuan-pertemuan saya pikir semuanya sudah menyadari itu, sudah ada panduan oleh KSP, beberapa saat yang lalu," ujar Yurianto.
"Dan masyarakat kita sudah cukup pandai untuk menghindarkan itu," sambungnya.
Yurianto menyebut masyarakat mungkin hanya berkumpul dengan orang yang tidak terlalu banyak.
"Kalau pun ada pertemuan, ya mungkin tidak kemudian dengan massa yang demikian padat," kata Yurianto.
Yurianto membeberkan kondisi kantornya yang kini lebih banyak melakukan komunikasi dengan daerah melalui gadget.
"Dan kemudian kalau di kantor, yang saya tahu betul di kantor saya, sekarang banyak sekali rapat dengan daerah yang dilaksanakan dengan menggunakan video conference," terang Yurianto.
"Kalau itu kan enggak ada masalah, teknologi kita sangat memungkinkan untuk melakukan itu."
"Toh pertemuan itu tidak akan dihadiri orang yang terlalu banyak untuk mengambil sebuah keputusan," paparnya.
Baca: Menanti Nasib Olimpiade 2020 Jepang di Tengah Pandemi Global Corona, Tunggu Keputusan Akhir Maret
Baca: Cara Orang-orang Kaya Eropa Hindari Virus Corona, Sewa Jet Pribadi hingga Rumah Sakit Private