Update DBD: Kasus DBD Capai 17.820, Kabupaten Sikka Masuk dalam Jumlah Kasus Tertinggi
Pada awal tahun 2020, kasus DBD telah mencapai 17.820 yang tersebar ke sejumlah provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk di Kab. Sikka.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM – Di tengah meluasnya virus corona di Indonesia, kasus demam berdarah dengue (DBD) juga perlu mendapatkan perhatian.
Pada awal tahun 2020, kasus DBD telah mencapai 17.820 yang tersebar ke sejumlah provinsi maupun kabupaten/kota.
Termasuk di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pasien yang terjangkit mencapai 1.216 kasus hingga Rabu, (11/3/2020).
Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengatakan di Sikka, NTT ada 13 orang meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
''Saya akan ke sana (Sikka, NTT). Kalau ini tidak diatasi dengan baik akan membuat hal yang tidak nyaman. Ini yang justru mematikan, bayangkan hanya dalam hitungan bulan sama hari. Jadi tolong supaya saya bisa mengecek lebih focus atas arah bapak presieden saya juga harus lakukan untuk NTT. Daerah lain juga masih ada saya akan cek,'' katanya di Gedung Kemenkes, Senin (9/3/2020) dikutip Tribunnews dari Kemkes.go.id.
Sementara itu, Direktur P2P Tular Vektor dan Zoonotik, Dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan angka kasus DBD pada awal Januari 2020 lebih tinggi daripada tahun 2019.
"Tapi, kalau dibandingkan data hingga 11 Maret, angka kejadian kasus DBD di Indonesia justru lebih rendah daripada tahun lalu (2019)," kata Nadia, di Gedung Kemenkes, Rabu (11/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
Berikut 10 provinsi dengan jumlah kasus terbanyak hingga 11 Maret 2020:
1. Lampung dengan 3.423 kasus, kematian 11 orang
2. Nusa Tenggara Timur dengan 2.711 kasus, kematian 32 orang
3. Jawa Timur dengan 1.761 kasus, kematian 13 orang
4. Jawa Barat dengan 1.420 kasus, kematian 25 orang
Baca: DBD Lebih Berbahaya dari Corona, Tercatat 104 Orang Meninggal Dunia
6. Jawa Tengah dengan 648 kasus, kematian 4 orang
7. Riau dengan 602 kasus, kematian 2 orang