68 WNI ABK Diamond Princess Dipulangkan Besok
Pangkogabwilhan mengatakan, pihaknya akan menyerahkan 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess pada Minggu besok.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya Yugo Margono mengatakan, pihaknya akan menyerahkan 68 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) Diamond Princess pada Minggu (15/3/2020) pagi.
Langkah itu diambil setelah ke-68 ABK usai mengikuti proses observasi virus corona (COVID-19) di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
"Besok akan kita lakukan pemulangan kembali untuk rekan-rekan kita, Sebaru 68 yang waktunya akan sama dan prosesnya juga sama seperti hari ini (188 WNI ABK World Dream)," di Pelabuhan Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (14/3/2020).
Sebaru 68 merupakan istilah yang digunakan Yugo untuk menyebut WNI ABK Diamond Pricess yang diobservasi dari virus corona di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.
Dikatakan Yugo, pihaknya juga akan menerjunkan 40 anggota tim pendamping ke-68 ABK Diamond Princess.
"Dari 68 (ABK Diamond Pricess) itu, ada pendampingnya 40," ujar Yugo.
Baca: 2 Jam Sebelum Akan Nikah Cinta Penelope Bertengkar dengan Suami, Tak Ingin Gagal Lagi
Baca: Alasan Anies Baswedan Menutup Kegiatan Belajar di Sekolah Selama Dua Pekan
Dia mengatakan, pihaknya akan mengerahkan KRI dr Semarang-594 untuk memboyong 68 ABK Diamond Princess ke Pelabuhan Kolinlamil untuk diserahkan ke pihak Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Kemenko PMK) dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Yugo memastikan, pihaknya akan melakukan proses pemeriksaan kembali terhadap 68 WNI ABK Diamond Princess.
Namun, langkah itu harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan dinas kesehatam dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes).
"Ya, nanti kita koordinasikan dengan Kemenkes. Yang jelas mereka yang ada disana, akan ada pemeriksaan kesehatan, baik dari dinkes masing-masing atau dari kemenkes. Nanti kita akan koordinasikan," ucap Yugo.