Seorang ABK Diamond Princess Pilih Tetap di Kapal, Ini Penjelasan dari Achmad Yurianto
Padahal, anak buah kapal pesiar Diamond Princess yang memutuskan tetap berada di kapal, sebetulnya sudah dibolehkan pulang.
Penulis: Reza Deni
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyampaikan satu anak buah kapal pesiar Diamond Princess yang hari ini sudah diperbolehkan pulang, tetap tinggal di dalam kapal.
"Satu memilih tidak pulang karena memilih tetap di kapal karena dia tenaga inti dari operasional itu," kata Yuri di Kantor Kepresidenan, Minggu (15/3/2020
Adapun sembilan rekan lainnya sudah sembuh dari covid-19. Kesembilan ABK tersebut dirawat di Jepang sebelum dipulangkan dan diberi sertifikat bebas covid-19.
Dengan begitu, Yuri menambahkan dua misi pemulangan, yakni ABK World Dream dan ABK Diamond Princess sudah selesai pada hari ini.
Baca: Fasilitas Observasi Pulau Sebaru Akan Didekontaminasi
Hanya ada petugas kesehatan sekitar 20-40 orang yang bakal tinggal untuk melakukan proses disinfektan di Pulau Sebaru.
"Sehingga tidak ada lagi limbah sambah atau apa pun yang berpotensi menularkan masih tersisa. Mereka yang terakhir tinggalkan pulau itu," pungkasnya.
Baca: BREAKING NEWS: Bertambah 21 Orang, Total Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 117 Pasien
Baca: Isyaratkan sebagai Oposisi, SBY: Lima Tahun ke Depan Mungkin Kita Sendiri, Tidak Banyak Kawan
Seperti diketahui, sebanyak 68 WNI ABK Diamond Princess Tiba di Dermaga Markas Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Minggu (15/3/2020) setelah melalui proses observasi terkait virus Corona sekira pukul 12.00 WIB.
Seluruh WNI tersebut langsung diarahkan petugas ke dua bus yang telah disiapkan.
Mereka tampak membawa koper, tas, dan barang-barang pribadi mereka masing-masing. Sebagian dari mereka tampak menggunakan masker, sebagian lainnya tidak.
Seluruh awak media tidak diperkenankan mendekat dan mewawancarai seluruh ABK Diamond Princess tersebut.
Namun awak media diperbolehkan mengambil gambar dari jarak sekira 100 meter dari lokasi penurunan sampai penjemputan dengan bus.
Semua WNI ABK Diamond Princess tersebut telah berada di dalam bus sekira pukul 12.30 WIB.
Baca: Menkeu Sri Mulyani Masih Menjalankan Tugas Secara Penuh Usai Cek Laboratorium
Dari kaca mobil terlihat mereka melambaikan tangan dan tersenyum ke arah kamera awak media.
Berbeda dengan pemulangan 188 WNi ABK World Dream sehari sebelumnya, acara serah terima dari Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Laksmana Madya TNI Yudo Margono kepada peejabat Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan dilaksanakan di atas KRI rumah sakit Semarang.
Yudo mengatakan tidak ada pertimbangan khusus mengenai hal tersebut.
Ia mengatakan hal itu dilakukan agar kegiatan pemulangan di Dermaga Kolinlamil tidak memakan waktu lama.
"Itu tidak ada ketentuan. Artinya supaya ini mempercepat saja prosesnya, supaya tidak ada upacara lagi di sini, sehingga dengan pertimbangan kemarin, langsung saja kita laksanakan prosesi di kapal dan itu lebih efektif efisien daripada kemarin yang melibatkan banyak orang, lalu lalang dan sebagainya," kata Yudo di lokasi.
Baca: Antrean di Kasir Supermarket Lebih Panjang dari Biasanya
Yudo mengatakan di atas KRI Semarang, para ABK tersebut telah diberikan sertifikat kesrhatan oleh Kemenkes.
"Yang penting dua saja, penyerahan kami selaku penanggung jawab mereka semasa observasi, kita setahkan kepada Kemenko PMK. Kedua penyerahan sertifikat dari kemenkes. Kalau itu terlaksanana, sudah selesai rangkaian observasi sehingga mereka bisa kembali ke alamatnya masing-masing," kata Yudo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.