Terkait Corona, Ustaz Yusuf Mansur Batalkan Sejumlah Jadwal Ceramah dan Pilih Beraktivitas di Rumah
Sejak virus corona melanda, UYM, sapaan akrab Ustaz Yusuf Mansur, telah membatalkan jadwal mengisi ceramah di sejumlah daerah Indonesia.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mewabah virus corona di Indonesia membuat sejumlah aktivitas masyarakat terhenti.
Tak terkecuali kegiatan ceramah Ustaz Yusuf Mansur.
Sejak virus corona melanda, UYM, sapaan akrab Ustaz Yusuf Mansur, telah membatalkan jadwal mengisi ceramah di sejumlah daerah Indonesia.
Pembatalan dilakukan sejak awal Maret 2020 lalu.
"Jadi saya di awal-awal Maret itu sudah langsung kontak semua jadwal-jadwal untuk minta pengertian mereka, bahwa saya bilang keadaan ini pasti terjadi daripada ngerem mendadak. Tolong semua kegiatan di reschedule sampai ada pengumuman lebih lanjut," kata Ustaz Yusuf Mansur kepada Tribunnews.com, Rabu (18/3/2020).
Padahal, sebelumnya Ustaz Yusuf Mansur telah menerima banyak jadwal hingga awal 2020 ini untuk mengisi kegiatan keagamaan di daerah.
Baca: Sumbang Rp 100 Juta untuk Penanganan Virus Corona, Nikita Mirzani Berkaca dari Artis di Luar Negeri
Namun, semua jadwal tersebut harus ditunda untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Jadwal ceramah banyak banget tapi kebetulan panitia kooperatif. Ditunda sampai waktu yang memungkinkan. Kan ngeri juga jadi panitia," ungkap dia.
Untuk mengisi aktivitas, dia bersama keluarga banyak mengisi waktunya di rumah.
Pesantrennya pun telah diliburkan karena virus corona.
Baca: Pasien Positif Terinfeksi Virus Corona yang Meninggal di Medan Punya Riwayat Perjalanan di Italia
"Kami di rumah saja nih. Ngendaliin semua dari rumah. Termasuk ngontrol beberapa hari ini proses belajar online seluruh institusi di bawah saya," ungkap dia.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan pesan kepada seluruh umat di tengah adanya wabah virus Corona.
Baca: Penjelasan 5 Pejabat PDAM Cianjur yang Liburan ke Eropa di Tengah Wabah Corona
Di antaranya meminta umat untuk mematuhi fatwa MUI untuk beribadah di rumah.
"Pesan umat paling pertama yaitu mematuhi para alim ulama. Mengikuti pendapat juga bukan berarti menyalahkan yang lain. Mari kalau ada perbedaan, kembali ke masing masing rujukan dan pendapatnya kalau saya tinggal di Indonesia dan kita ikutin fatwa MUI," katanya.
227 kasus corona
Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengungkap perkembangan terbaru masyarakat yang terinfeksi virus corona di Indonesia.
Hingga saat ini, Rabu (18/3/2020) tercatat ada 227 orang positif terinfeksi virus corona.
Dari jumlah tersebut dilaporkan ada 11 orang yang sembuh dan 19 orang meninggal dunia.
"Ada penambahan sebanyak 55 kasus positif sehingga total keseluruhan sampai dengan sekarang sampai dengan kami melaporkan data pada pukul 12.00 WIB hari ini adalah 227 kasus positif," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Baca: BREAKING NEWS: Jumlah Pasien Corona Meninggal Bertambah Jadi 19 Orang, Positif 227
Baca: Reaksi Tak Biasa Sule saat Didoakan Cepat Dapat Cewek oleh Putri Delina, Penonton Langsung Heboh
Achmad Yurianto pun menjelaskan pasien positif tersebut tersebar dari sejumlah wilayah di Indonesia.
"Di Provinsi Banten kita menemukan lagi 4 kasus positif, di Daerah Istimewa Jogjakarta kita menemukan satu lagi kasus positif, DKI Jakarta kita temukan lebih 30 kasus positif, Jawa Barat kita temukan 12 kasus positif, Jawa Tengah 2 kasus positif, Sumatera Utara 1 kasus positif, Lampung satu kasus positif, Riau 1 positif, Kalimantan Timur satu kasus positif," jelas Yurianto.
Sebelumnya, pada Selasa (17/3/2020), Yurianto menyebut total pasien positif sebayak 172 kasus.
Bungkus Virus Corona Sangat Rapuh Jika Terkena Deterjen
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan bungkus virus corona sangatlah rapuh terhadap deterjen.
Hal tersebut disampaikan Achmad Yurianto ketika menjelaskan perihal apa saja yang dilakukan orang ketika mengisolasi diri sendiri di rumah bila merasakan gejala virus corona.
Awalnya, Achmad Yurianto mengatakan orang yang mengisolasi diri sendiri harus melakukan social distancing setidaknya satu meter demi menjaga keluarga.
"Gunakan masker yang proper, upayakan ada social distancing jarak setidak-tidaknya semeter lah. Kenapa semeter? Karena kita tahu kemungkinan droplet yang keluar itu sekitar semeter sehingga kita bisa menjaga keluarga," ujar Achmad Yurianto, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).
Baca: Ikuti Arahan Jokowi, Anies Baswedan Kembalikan Jam Operasional 3 Moda Transportasi Publik
Dia mengatakan mereka juga tidak boleh berbagi penggunaan alat makan secara bersamaan.
Alat makan seperti piring hingga sendok pun tak perlu sekali pakai yang penting harus dicuci dengan sabun.
"Kalau tidur sendiri dulu, yang paling penting tidak berbagi penggunaan alat makan minum. Pakai alat makan minum yang terpisah, bukan berarti sekali pakai buang, tidak," kata dia.
Baca: Waspada Virus Corona, Tidak Menutup Kemungkinan Masa Reses DPR Diperpanjang
Menurutnya, virus corona akan mati dengan sendirinya saat bertemu dengan deterjen yang terkandung dalam sabun.
Bungkus virus corona disebutnya sangat rapuh akan kandungan deterjen.
"Tapi yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelopenya, sangat rapuh jika terkena deterjen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Deterjen apapun," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.