Videonya Viral, Pasien PDP Corona Asal Bogor Berikan Klarifikasi
Manajemen RS Mitra Keluarga dalam siaran persnya menjelaskan, pasien yang videonya viral tersebut memang datang ke rumah sakit pada Kamis (12/3/2020)
Editor: Choirul Arifin
Saya pikir, sebelum Saya “karantina diri sendiri” Saya butuh obat dan Saya hanya percaya dengan Obat Dokter.
2.Kemudian Saya mendatangi Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Tiba di RS Mitra Bekasi sekitar pukul 11.15, Saya menuju konter infromasi dengan menyampaikan seperti ini “ Mba, Saya ada keluhan batuk, baiknya Saya ke dokter umum, dokter paru atau internis?”.
Dijawab “ Ibu bisa ke dokter umum, lokasinya di ujung gedung ini dan ambil nomor antrian. Jika ingin ke internis ada jadwal yang masih praktek , antrian boleh ambil di mesin sebelah sini” Saya memilih internis, pertimbangan Saya yang masih terima pasien saja biar tidak perlu antre lama.
3.Singkatnya Saya bertemu Beliau di ruang praktek dan ditanyakan keluhannya. Beliau ramah dan well informate, Saya sampaikan dada panas dan batuk tidak berdahak.
Ada asisten Beliau melakukan tensi dan suhu tubuh Saya 37,2. Beliau bilang “Ibu agak demam dan agak sesak sepertinya”, “Sejak kapan?” tanya Beliau? Saya sampaikan sejak tanggal 5 Maret 2020 dan Saya masih di Belanda, jadi belum ke dokter, hanya minum obat demam. Jawab Saya seperti itu.
4.Lalu Beliau tanya lagi, Saya ada pergi kemana saja? Saya sampaikan kronologis perjalanan Saya seperti di atas sambil memberikan kartu kuning dari bandara. Dan cerita berkembang.
Saya informasikan juga, Saya ada di kota Venezia tapi festival tutup karena corona, akhirnya Saya hanya pesta kecil kecilan dengan kawan di café hotel. Selagi Saya di Belanda, seorang kawan memberitahu kepada Saya bahwa kawannya yang warga inggris positif covid19 dan sedang berjuang untuk sembuh.
Dan beberapa kawan lokal Italy juga positif covid19. Kawan Saya yang warga negara Canada ini juga merasa tidak enak badan dan akan tes covid1.
Saya ceritakan ke dokter seperti itu. Semua yang diinfokan covid19 oleh kawan Saya tersebut adalah turis seperti kami di café Venezia di waktu yang bersamaan kami hadir di café tersebut sebelum Italy lockdown. Tentunya Saya khawatir juga sih, karena itu Saya periksa batuk Saya dan butuh obat
5.Tiba tiba dokter internis, meminta Saya menaikkan masker Saya lebih tinggi menutup hidung. Dan menyatakan “Ibu ini kategori PDP” maskernya harus benar betul pakainya.
Dan selanjutnya Beliau minta ijin untuk menelpon kolega Beliau. Selesai telpon, Saya diajak Beliau ke sebuah ruangan seperti IGD tapi dipisahkan dan disuruh tunggu
6.Sekitar 10 menit Saya menunggu, datang seorang dokter wanita (maaf Saya tidak bertanya nama Beliau) bilang bahwa Saya ini PDP dan harus tes SWAB. Saya tanyakan apa itu tes swab?
Beliau jelaskan dengan baik, “tes dimana Ibu akan diambil sample dari tenggerokan”. Saya tanya “apakah tes itu tidak bisa di lakukan disini?” Beliau jawab “tidak bisa bu!”, disebutkanlah 4 rumah sakit rujukan
7.Saya jawab “baik dokter” nanti Saya menuju ke RS rujukan tersebut. Lalu Saya tanyakan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.