Curhatan Driver Ojol di Tengah Corona dan Social Distancing: Situ Bisa di Rumah Aja, Kami Gimana?
Wabah virus corona di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Demi mencegah penularan yang meluas, pemerintah menerapkan social distancing.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Demi mencegah penularan yang meluas, pemerintah kemudian melakukan antisipasi dengan penerapan social distancing.
Warga diimbau untuk tetap berada di rumah, bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah.
Dengan adanya kebijakan itu, banyak dari rakyat kecil yang akhirnya kehilangan pendapatan harian mereka.
Satu di antaranya adalah Ginanjar, seorang driver ojek online (ojol).
Ginanjar mengungkapkan, kini penghasilannya berkurang drastis semenjak wabah Covid-19 masuk ke Indonesia dan pemerintah menerapkan social distancing.
Dari yang biasanya pendapatannya bisa Rp 100-200 ribu per hari, setelah adanya kebijakan itu, ia hanya bisa mengantongi Rp 30 ribu perhari.
Hal tersebut diungkapkan Ginanjar dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/3/2020).
Ginanjar mengatakan, saat ini untuk masyarakat yang punya penghasilan harian seperti dia membutuhkan empati dari masyarakat.
"Kita harus menekan pemerintah karena di sini kata-kata mutiara, kata-kata bijak, bukan itu yang sekarang kami butuhkan."
"Yang kami butuhkan sekarang itu rangkulan tangan wujud empati kalian semua," ungkap Ginanjar.
Menurutnya, saat ini tidak membutuhkan nasihat untuk tetap di rumah karena keadaan yang membuat ia dan teman-temannya tetap berada di jalan saat wabah corona melanda Indonesia.
Baca: Dr Tirta Sebut Warga Tak Boleh Bosan di Rumah: Nanti Kalau Ketemu Saya di ICU Gimana?
Baca: Update 25/3/2020: Ada 79 WNI di Luar Negeri Positif Virus Corona, Mayoritas Keadaan Stabil
"Kami sudah kenyang dinasehati, kami bukan warga yang nggak taat aturan, kami taat, kami tahu sakit, ke rumah sakit, kami tahu disuruh istirahat, kami istirahat di rumah."
"Saya apresiasi itu yang namanya simpati, hello belajar bagaimana cara memanusiakan manusia, kami butuh dari simpati kalian yaitu empati dan itu berwujud," terangnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.