Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri PUPR Optimis RS Khusus di Pulau Galang akan Selesai Pekan Ini

Basuki mengatakan progres pembanungan RS beserta seluruh fasilitasnya tersebut telah mencapai 78 persen hingga hari ini Rabu (25/3/2020)

Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Menteri PUPR Optimis RS Khusus di Pulau Galang akan Selesai Pekan Ini
Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Pekerja menyelesaikan pembangunan fasilitas gedung karantina dan observasi rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (22/3/2020). Pengerjaan pembangunan rumah sakit ditargetkan selesai pada 29 Maret 2019 sehingga dapat segera difungsikan untuk mengatasi penularan wabah virus corona atau Covid-19 yang terus meluas. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimis pembanguan RS fasilitas observasi pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau akan selesai pada Sabtu 28 Maret 2020 pekan ini.

Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah menargetkan pengerjaan selesai akhir Maret 2020.

Baca: Misbakhun Sarankan Pemerintah Tak Ambil Bantuan dari IMF atau Bank Dunia dalam Perangi Virus Corona

Basuki mengatakan progres pembanungan RS beserta seluruh fasilitasnya tersebut telah mencapai 78 persen hingga hari ini Rabu (25/3/2020).

Terlebih hingga hari ini telah ada 1.600 pekerja yang telah berada di lapangan untuk mengerjakan fasilitas tersebut.

Hal itu diungkapkannya saat meninjau lokasi pembangunan fasilitas observasi untuk pengendalian infeksi penyakit menular di Pulau Galang, pada Rabu (25/3/2020) bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Polisi Idham Aziz.

Berita Rekomendasi

"Secara keseluruhan progres konstruksi sudah 78% dan optimis selesai pada 28 Maret 2020. Material konstruksi saat ini sudah di lokasi semua. Saat ini tenaga kerja di lapangan berjumlah 1600 orang," kata Basuki dalam keterangan resmi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR pada Rabu (25/3/2020).

Selain itu, Basuki juga telah minta agar kontraktor memenuhi target waktu yang direncanakan yakni 28 Maret 2020.

Ia juga meminta agar pengerjaan proyek tersebut selalu memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan kerja terkait wabah COVID-19, terutama dalam menjaga kebersihan dan jarak aman dalam berkomununikasi.

"Tidak hanya bangunan untuk observasi, termasuk isolasi saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter atau perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” kata Basuki.

Rencananya rumah sakit tersebut akan mampu menampung sebanyak seribu tempat tidur untuk fasilitas observasi terhadap pasien yang terjangkit penyakit yang disebabkan Virus Corona/COVID-19.


Baca: Kata RSUP Persahabatan tentang Kabar Perawatnya Diusir dari Indekos Karena Tangani Pasien Covid-19

Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim.

Selain itu lokasi tersebut juga berjarak 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar.

Progress pembangunan

Pekerja menyelesaikan pembangunan fasilitas gedung karantina dan observasi rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (22/3/2020). Pengerjaan pembangunan rumah sakit ditargetkan selesai pada 29 Maret 2019 sehingga dapat segera difungsikan untuk mengatasi penularan wabah virus corona atau Covid-19 yang terus meluas. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Pekerja menyelesaikan pembangunan fasilitas gedung karantina dan observasi rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (22/3/2020). Pengerjaan pembangunan rumah sakit ditargetkan selesai pada 29 Maret 2019 sehingga dapat segera difungsikan untuk mengatasi penularan wabah virus corona atau Covid-19 yang terus meluas. Tribun Batam/Argianto DA Nugroho (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan pada tahap awal akan dibangun dua gedung bertingkat di Zona B RS Khusus Infeksi Penyakit Menular untuk penanggulangan virus corona atau Covid-19 di Pulau Galang, Batam.

Diana mengatakan, di lokasi tersebut nantinya akan dibangun fasilitas observasi atau penampungan atau karantina yang terdiri dari ruang onservasi dan ruang isolasi untuk Intensive Care Unit (ICU).

Baca: Kata RSUP Persahabatan tentang Kabar Perawatnya Diusir dari Indekos Karena Tangani Pasien Covid-19

Pada tahap pertama juga akan dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur dan tahap kedua akan dibangun sebanyak 640 tempat tidur.

"Pada tahap awal akan dibangun dua gedung bertingkat dua berada di Zona B yang terdiri dari fasilitas observasi atau penampungan atau karantina, termasuk isolasi, yang terdiri dari ruang observasi dan ruang isolasi untuk Intensive Care Unit (ICU) dan untuk Non ICU," kata Diana dalam keterangan resmi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR pada Rabu (25/3/2020).

Saat ini progres pembangunan Gedung Isolasi ICU berkapasitas 20 bed telah mencapai 71%, Gedung Observasi 1 berkapasitas 50 bed sebesar 56%, Gedung Observasi 2 berkapasitas 50 bed sebesar 59%, Gedung Observasi 3 berkapasitas 240 bed sebesar 64%, dan penataan kawasan 70% .

Sedangkan untuk pembangunan landasan helipad saat ini progres fisiknya sudah rampung 100%.

"Berbagai perlengkapan medis akan dikirim ke Pulau Galang mulai sore ini dengan pesawat Hercules TNI," kata Diana.

Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi tiga Zonasi.

Di Zona A yakni meliputi gedung penunjang antara lain mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.

Untuk progres konstruksi mess perawat saat ini sudah mencapai sekitar 80%, mess petugas 80%, dan mess dokter 80%.

Selanjutnya untuk gedung sterilisasi saat ini progres konstruksinya sudah 97%, gedung farmasi 97%, gedung gizi 97%, gedung laundry 97%, gudang 97%, dan power house 97%.

Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.

Material modul panel yang telah dikirim dari Jakarta saat ini sudah selesai dipasang sebanyak empat modul untuk ruang observasi berkapasitas lima tempat tidur.

Sedangkan Zona C adalah untuk tahap berikutnya yang menyesuaikan kebutuhan dengan memanfaatkan cadangan lahan.

Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.

Baca: 3 Skenario Pemerintah soal Mudik Terkait Pencegahan Sebaran Covid-19: Ada Usulan Pelarangan

Keseluruhan pekerjaan berlangsung dibawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya.

Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas