KSAD Perintahkan Pembangunan Laboratorium Rapid Test RSPAD Dipercepat
Salah satunya ia meminta RSPAD dan RS AD lainnya tidak boleh menolak pasien corona dengan alasan apapun
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai langkah dilakukan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk membuat tenang masyarakat terkait penanganan pandemi Corona Covid-19.
Salah satunya ia meminta RSPAD dan RS AD lainnya tidak boleh menolak pasien corona dengan alasan apapun.
Baca: Prediksi Penyebaran Virus Corona di Indonesia: Bulan Ini Masuk Fase Kritis, Puncak Sebaran Mei
"Kita tidak boleh menolak pasien Corona dengan alasan apapun," ujar Andika, Kamis (2/4/2020).
Ia juga memerintahkan persiapan laboratorium untuk rapid test agar dipercepat.
Andika menginstruksikan seluruh personel TNI AD dikerahkan guna membantu kelancaran pembangunan laboratorium tersebut.
"Saya ingin benar-benar laboratorium rapid test ini besok bisa digunakan," kata Jenderal Andika Perkasa.
Pengadaan laboratorium secara cepat dimintaagar dapat memantau pasien ODP atau tidak, sehingga bisa segera menindaklanjuti dan menanganinya.
Hal ini juga dilakukan agar dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
TNI AD juga sudah menyiapkan kendaraan penyemprotan disinfektan untuk perangi covid-19. Ada tiga jenis kendaraan yang disiapkan, yakni L200, Defender, serta Jimny Unimog.
Masing-masing kendaraan dilengkapi pompa dan tabung penyemprot yang berisi cairan disinfektan.
Seluruh kendaraan yang disiapkan itu akan diberlakukan ke seluruh wilayah Indonesia demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.
KSAD juga memerintahkan agar RSPAD mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.
"20 ton APD akan kita distribusikan ke 68 Rumah Sakit TNI AD (RSAD). Logistik yang sudah kita punya, harus dapat di-manage. Jangan sampai ada yang menimbun untuk diri sendiri, inventarisir semua yang ada," tegasnya.
TNI AD lanjut Andika juga akan membangun tenda lapangan di 71 RSAD seluruh Indonesia, sebagai ruang isolasi.
"Maksimalkan fasilitas ruang isolasi tenda lapangan di 71 titik RSAD. Ini kan bersifat emergency dan kemanusian," ujar KSAD
Untuk pemenuhan tenaga medis, Kasad menjelaskan, sebanyak 41 Akper prajurit dan 49 Akper umum telah disiapkan, sehingga total ada 90 tenaga medis.
Baca: Jokowi Minta Tito Karnavian Tegur Pemda yang Blokir Jalan: Ganggu Jalur Logistik
Selain itu ada juga 12 orang pengawas telah disiapkan sehingga dapat bersiaga di RSPAD.
"Sebanyak 8 dokter paru dari wilayah diperbantukan di RSPAD pusat dalam beberapa minggu ke depan," pungkasnya.