Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli Seksologi Dokter Naek L Tobing Tutup Usia

Ahli seksologi dr Naek L Tobing meninggal dunia di Jakarta akibat sakit.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ahli Seksologi Dokter Naek L Tobing Tutup Usia
Kontan
Dokter Naek L Tobing meninggal dunia, Senin (6/4/2020). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli seksologi dr Naek L Tobing meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Senin (6/4/2020).

Kabar duka tersebut pun dikonfirmasi Kepala Bidang Humas Rumah Sakit Pusat Pertamina, Agus W Susetyo.

"Kami hanya membenarkan betul Bapak Naek L Tobing meninggal hari ini (6/3/2020) ," ungkap Agus kepada Tribunnews.com, Senin (6/3/2020).

Baca: Profil Singkat Dokter Naek L Tobing yang Meninggal Dunia Diduga Karena Corona

Sayangnya untuk penyebab meninggal dan detil kondisi terakhir dr Naek L Tobing pihak rumah sakit tidak bisa membocorkan.

"Masalah penyebab enggak bisa diberikan informasinya," kata Agus.

Baca: BREAKING NEWS: Ahli Seksologi dr Naek L Tobing Meninggal Dunia, Positif Covid-19

Kabar meninggalnya dr Naek L Tobing ini juga sudah menyebar di media sosial dan banyak netizen yang menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya ahli seksiologi senior itu.

Berita Rekomendasi

"RIP dr Naek L Tobing seksolog terkenal jaman baheula," tulis akun twitter @SJulfree.

"RIP dr Naek L Tobing," twit akun @tomsamaha beserta gambar bunga dan tulisan reast in peace.

Profil almarhum

Dikutip dari wikipedia, Naek L Tobing atau lengkapnya Naek Lumban Tobing lahir di pulau Samosir, Tapanuli, 14 Agustus 1940 lalu.

Dia adalah salah seorang tokoh ahli seksologi yang terkenal.

Dia juga pengarang dari buku Masalah dan Solusi (1994), Seks Pranikah, Seks Extramarital, dan Membangun Keharmonisan Suami-Istri.

Kerap tampil mengisi rubrik seksologi di berbagai majalah dan surat kabar nasional.

Selain itu juga sering diundang sebagai pembicara dalam acara rubrik kesehatan yang berkaitan dengan masalah seksologi di berbagai stasiun televisi maupun radio di seluruh Indonesia.

Positif Covid-19

Sementara, Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halik Malik membenarkan kabar meninggalnya dr Naek L Tobing

Dipastikan dr Naek meninggal karena Covid-19 berdasar hasil tes swab. 

"Iya (meninggal). Barusan dikonfirmasi oleh ketua IDI cabang Jaksel, benar dr Naek L Tobing ahli kesehatan jiwa meninggal tadi pagi di RSPP Jakarta, sudah tes swab Covid-19 dan hasilnya positif," katanya kepada Tribunnews.com melalui telepon. 

Berdasarkan keterangan Halik Malik, jenazah dr Naek L Tobing langsung dimakamkan hari ini. 

Hobi Bermain Saham

Selain ahli seksologi, semasa hidup, dr Naek L Tobing juga bermain saham. 

Dikutip dari Kontan, dr Naek mengatkan bermain saham merupakan hobinya.

Meski sekedar hobi, dr Naek juga tetap mengejar keuntungan.

Karena itu, seksolog kondang itu tak segan mengembangkan pengetahuan seputar investasi saham.

Dokter Naek L Tobing semasa hidup (kanan)
Dokter Naek L Tobing semasa hidup (kanan) (Facebook Naek L Tobing)

Bekal pengetahuan dia yakini menjauhkan kerugian dari berinvestasi saham.

Saban pagi, ia memonitor 30 saham yang menurutnya memiliki kinerja fundamental bagus.

“Berbekal pengetahuan, investasi untung, burung pun bisa tetap tegang,” seloroh dr Naek dalam wawancara dengan Kontan di tahun 2011. 

Naek mulai bermain saham saat krisis keuangan global tahun 2008 lalu.

Saat itu, ia mengoleksi saham-saham komoditas.

Namun, krisis utang sejumlah negara Eropa membuat saham-saham komoditas berguguran.

Tak mau merugi lebih besar lagi, ia pun segera menukar saham-saham koleksinya.

Agustus 2011 lalu, lelaki kelahiran Tapanuli ini mengganti saham komoditasnya dengan saham perusahaan yang berorientasi di pasar domestik.

“Saya tukar semuanya, kecuali satu saham yang masih saya pegang,” ujar Naek.

“Bulan lalu masih untung, tapi bulan ini rugi sedikit,” ungkap kakek 11 cucu ini tanpa menyebut nilai kerugiannya.

Oh, iya, total dana yang dia investasikan di bursa saham tak sedikit, lo, mencapai miliaran rupiah.

Modal untuk investasi saham ini berasal dari penghasilan sampingan, baik honor menulis artikel atau menjadi pembicara seminar.

Hasilnya lumayan.

“Kemarin saya baru saja mendapat dividen Rp 97 juta,” tutur dia.

(Tribunnews.com/Inza Maliana/Daryono) (Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas