Tim Gabungan TNI-Polri Diturunkan Selidiki Penyebab Bentrok di Mamberamo Raya
Menurut Kamal, tim gabungan TNI dan Polri telah diterjunkan langsung ke Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kronologi lengkap bentrok antara anggota Polres Mamberamo Raya dengan Satgas Yonif 755 di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020) pagi.
Menurut Kamal, tim gabungan TNI dan Polri telah diterjunkan langsung ke Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua.
Nantinya, pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan dari tim investigasi tersebut.
Baca: Penambahan Angka Kasus Baru Positif Corona Hari Ini Paling Banyak Berasal dari Jawa Timur
"Tim gabungan TNI-Polri sudah berangkat, kita nunggu hasil," kata Kamal kepada Tribunnews.com, Minggu (12/4/2020).
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut sampai kapan penyelidikan yang dilakukan tim gabungan tersebut.
Hal pasti, tim tersebut telah berangkat tak lama setelah mendapat informasi tentang bentrokan tersebut.
"Sudah tadi pagi jelang siang berangkat tim gabungan berangkat," katanya.
Baca: Fakta Lengkap Bentrok Terjadi Antara Polri dan TNI di Papua, Kronologi Awal Hingga 3 Orang Meninggal
Diberitakan sebelumnya, bentrokan terjadi antara anggota Polres Mamberamo Raya dengan Satgas Yonif 755 di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020) pagi. Bentrokan pecah lantaran adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
Akibat bentrok tersebut, tiga anggota Polres Memberamo Raya tewas setelah mengalami luka tembak.
Ketiganya yakni, Briptu Alexander Ndun, Briptu Marcelino Rumaikewi dan Bripda Yosias. Selain itu, ada juga dua polisi yang mengalami luka tembak.
Baca: Tiba di RS Bhayangkara, Jenazah 3 Anggota Polri Korban Bentrok di Memberamo Raya Langsung Divisum
"Akibat kesalahpahaman tersebut 3 orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Briptu Marcelino Rumaikewi, Briptu Alexander Ndun dan Bripda Yosias mengalami luka tembak di leher dan dada sebelah kiri dan paha bagian kiri,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal.
Sebelum meninggal, Briptu Alexander Ndun yang mengalami luka tembak di paha kiri sempat dirawat di RSUD Kawera Mamberamo Raya.
"Iya yang satu itu sempat dirawat," jelasnya.
Baca: 3 Wilayah di Papua Ajukan PSBB ke Kementerian Kesehatan
Terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, bentrokan terjadi berawal dari kesalahpahaman.
"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw.
Menurut Waterpauw, insiden yang terjadi Minggu dini hari itu sebetulnya sudah diselesaikan pada Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIT. Namun bentrokan tersebut, akhirnya kembali pecah pada Minggu (12/4/2020) pagi.
"Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," katanya.