Nekat Jualan hingga Ribut dengan Satpol PP, PKL: Gimana Bisa Istirahat kalau Perut Anak Kami Lapar?
Pedagang kaki lima (PKL), Yernis mengungkap kesulitan hidupnya kini setelah pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNNEWS.COM - Pedagang kaki lima (PKL), Yernis mengungkap kesulitan hidupnya kini setelah pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, Yernis mengaku sangat membutuhkan bantuan pemerintah agar dirinya tak nekat bekerja di tengah wabah Virus Corona.
Melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/4/2020), Yernis menyebut sempat nekat berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
"Itu yang saya rasakan, tolong bantu kami, khususnya saya perwakilan pedagang kaki lima," kata Yernis.
"Tolong kami pak, bantu kami buat makan, itu yang saya minta, tolong banget kami buat makan, itu yang nomor satu butuh."
Tak hanya soal kebutuhan pokok, Yernis pun turut mengaku kesulitan membayar cicilan rumah yang dihuninya kini.
Karena itu, Yernis kembali memohon belas kasihan pemerintah untuk segera menangguhkan biaya cicilan rumah para pedagang yang terdampak wabah Virus Corona.
"Kalau cicilan rumah, tolong kami, nanti setelah kami usaha bisa lancar lagi kami bayar," ujar Yernis.
Menangapi ucapan Yernis itu, Karni Ilyas pun kembali mengungkit perdebatan Yernis dengan Satpol PP yang mengusirnya beberapa waktu lalu.
"Terus apa kata Pak Satpol?," tanya Karni Ilyas.