Hadapi Virus Corona, UI Kembangkan APD Respirator Pemurni Udara bagi Tenaga Medis
Alat tersebut juga dapat disematkan pada tas atau ikat pinggang khusus dalam pengoperasiannya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Ahli dan Peneliti Universitas Indonesia (UI) mengembangkan prototipe Alat Pelindung Diri (APD) berteknologi Respirator Pemurni Udara Bertenaga Baterai (RPUBB) atau Powered Air Purifying Respirator.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. Abdul Haris menjelaskan, pengembangan APD RPUBB diharapkan mampu melindungi para tenaga medis yang tengah bertugas merawat para pasien positif virus corona atau Covid-19.
Baca: Kasus 7 Mahasiswa Positif Virus Corona Jalan-jalan: Sempat Makan di Warung, Sopir Diinterogasi
APD RPUBB mampu bekerja selama enam jam secara terus-menerus.
Alat tersebut juga dapat disematkan pada tas atau ikat pinggang khusus dalam pengoperasiannya.
"APD respirator pemurni udara ini diinisiasi awal oleh tim peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)."
"FMIPA juga berkolaborasi dengan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di bawah koordinasi dan dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI)," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Senin (20/4/2020).
Prototipe APD RPUBB, lanjut Abdul, akan segera diuji coba di Rumah Sakit UI (RSUI).
Pengembangan prototipe APD respirator pemurni udara ini dilatarbelakangi tingginya kasus tenaga medis menjadi korban penularan COVID-19 dalam melaksanakan tugas di lapangan.
"APD ini dilengkapi dengan modul pemurni udara, panel data sebagai indikator pengukur tingkat kualitas udara yang sudah tersaring, masker full face, lengkap dengan selang udara, dan modul baterai sebagai catu daya alat," jelas Abdul memaparkan.
Abdul Haris menyampaikan, penanganan wabah COVID-19 adalah tanggung jawab bersama seluruh anak bangsa.
Sebagai upaya sumbangsih bagi bangsa, UI turut berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti untuk bersama-sama mengembangkan APD yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya.
"Di tengah wabah yang melanda Indonesia dan sudah menelan korban jiwa yang tidak sedikit dari tenaga medis," ujar Haris.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.