Jokowi Larang Mudik, Menteri Agama Minta Tetap di Rumah: Mudaratnya Lebih Banyak Dibanding Manfaat
Menteri Agama, Fachrul Razi, menyebutkan mudik ke kampung halaman di tengah pandemi corona lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungannya.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama, Fachrul Razi, memberikan tanggapan terkait keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang masyarakat untuk mudik.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOnenews, Selasa (21/4/2020).
Fachrul menyampaikan, dalam menjalani bulan suci Ramadan 2020, masyarakat diminta tetap melaksanakan puasa wajib.
Baca: Jokowi Larang Masyarakat Mudik Mulai 24 April 2020 di Tengah Situasi Pandemi Corona
Dalam menunaikan ibadah puasa kali ini, akan lebih baik apabila tetap di rumah masing-masing.
Tidak perlu untuk mudik atau kembali ke kampung halaman.
Karena menurut penjelasan Fachrul, mudik akan lebih banyak mudarat atau kerugiannya, dibandingkan manfaat atau keuntungan yang bisa diambil.
Terlebih dalam situasi dan kondisi seperti saat ini, ketika pandemi corona tengah merebak di berbagai daerah di Indonesia.
"Yang paling utama, kita tetap melaksanakan puasa wajib dengan sebaik-baiknya," tutur Fachrul.
"Tapi kita di rumah sajalah, tidak usah mudik."
"Karena mudik itu sekarang kita garis bawahi, memang mudaratnya lebih banyak dalam situasi sekarang ini dibandingkan manfaatnya," tambahnya.
Baca: Update Informasi Virus Corona secara Global: Daftar 15 Negara yang Mulai Longgarkan Lockdown
Baca: Update Kasus Virus Corona di Indonesia per 21 April 2020, Total Jadi 7.135, Pasien Sembuh 842 Orang
Fachrul menyampaikan, bisa saja seseorang yang mudik ke kampung halaman membawa virus corona atau Covid-19.
Kemudian harus dilakukan isolasi dulu untuk memastikan keadaan tubuh.
Atau juga bisa masyarakat yang mudik menjadi seorang carrier atau pembawa yang nantinya bisa menularkan ke orang tua atau saudara lainnya.
"Kita mudik tanpa kita sadari membawa virus ke kampung, sampai di kampung kita juga harus diisolasi," jelas Fachrul.