Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringati Hari Kartini 21 April, Aktivis Perempuan Berharap Bukan Hanya Ceremonial Semata

Aktivis perlindungan perempuan asal Kota Solo, Fitri Haryani, mengingatkan peringatan Hari Kartini tidak sebatas ceremonial semata.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Peringati Hari Kartini 21 April, Aktivis Perempuan Berharap Bukan Hanya Ceremonial Semata
https://www.instagram.com/trinurulilmi_/
Foto RA Kartini di Museum RA Kartini, Kabupaten Jepara - Aktivis perlindungan perempuan asal Kota Solo, Fitri Haryani, mengingatkan peringatan Hari Kartini tidak sebatas ceremonial semata. 

"Sekarang sudah bisa di ranah publik seperti perempuan bisa menjadi pejabat publik, bepolitik ataupun menduduki jabatan strategis seperti jadi manajer atau pimpinan perusahaan tetapi ya itu tadi masih ada tantangan yang dihadapi juga lebih."

"Perjuangannya tetap sama tapi dalam dimensi yang berbeda," tutupnya.

Baca: Peringati Hari Kartini, Soimah Ingat Pernah Hidup Susah dan Tetap Semangat

Kata Pegiat SCC Ulul Albab

Pegiat pengarusutamaan gender di perguruan tinggi dari Student Crisis Centre (SCC) Ulul Albab, Kota Malang, Indayu Sri Mulyani, menuturkan semangat RA Kartini tidak pernah padam hingga kini.

Indayu teringat pada narasi juang RA Kartini demi memantik semangat para perempuan Indonesia untuk bangkit dan berjuang membangun peradaban bangsa melalui kecerdasan, serta peran strategis dalam mengambil kebijakan.

“Dalam perjalanan, berbagai hal yang saya lihat dan dengar semakin menguatkan saya bahwa kecerdasan otak bukan segalanya."

"Kita harus memiliki kecerdasan lain yang lebih tinggi, yang saling mendukung dan mengantarkan orang kearah yang dituju."

BERITA TERKAIT

"Sepenggal narasi ini menggambarkan bahwa seorang kartini tidak hanya mengandalkan kejernihan pikiran saja, karena itu tidak akan cukup untuk berjuang, namun kebijaksanaan hati seorang perempuan akan memupuk martabat luhur bangsa," ucap Indayu.

Menurut Indayu, Kartini era sekarang ini merupakan perempuan yang bertekad membangun pemikiran revolusioner.

Bahwa setiap perempuan berarti seorang ahli waris yang ditunjuk oleh semangat juang Kartini yang tak pernah padam.

Baca: Memperingati Hari Kartini, Berikut 6 Wanita Indonesia yang Menjadi Bos di Bank di Tanah Air

Jika situasi dan kondisi hari ini tidak memungkinkan untuk perempuan hidup nyaman dan aman, maka ahli waris Kartini yang harusnya meneruskan semangat juang ibu revolusioner bangsa RA Kartini.

"Tiada lain adalah seluruh perempuan Indonesia yang menempa jati dirinya dengan semangat keadilan sosial dan kemerdekaan bangsa Indonesia."

"Ketidakadilan sosial sebagai wujud diskriminasi peran sosial harus ditolak dengan tegas oleh seluruh perempuan tangguh di Indonesia," tegasnya.

Terakhir Indayu juga tidak lupa mengingatkan betapa pentingnya literasi dalam segi perjuangan seorang perempuan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas