Ahmad Muzani Berharap Ramadan Jadi Pendorong Peningkatan Amal Saleh di Masa Pandemi
Bulan Ramadan serta Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini memang berada dalam suasana yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Ahmad Muzani berharap bulan Ramadan tahun ini dapat menjadi ladang amal hingga momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Kita sebentar lagi akan menghadapi bulan Ramadan bulan puasa, ini adalah puasa dalam sejarah kita, kita menghadapi pandemi yang sampai sekarang kita belum tahu ujung dan akhir dari pandemi covid-19 ini," ungkap Ahmad Muzani dilansir Warta Kota, Rabu (22/4/2020).
Bulan Ramadan serta Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini sepertinya memang berada dalam suasana yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga larangan mudik dalam upaya pencegahan virus corona menjadi satu di antara beberapa hal berbeda yang terjadi tahun ini.
Menghadapi bulan puasa yang diperkirakan jatuh pada tanggal 24 April 2020 itu Ahmad Muzani mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Masyarakat katanya harus terus berikhtiar dan saling tolong menolong membantu dalam menghadapi krisis imbas pandemi virus corona.
"Pandemi Covid-19 atau virus Corona ini adalah sebuah musibah yang tentu saja datang dari Allah, dan tentu saja Allah menurunkan penyakit ini pasti ada obatnya," ungkap Ahmad Muzani.
"Di dalam bulan puasa diharapkan dapat menjadi pendorong bagi kita semua untuk meningkatkan amal saleh, ibadah dan sedekah bagi pribadi-pribadi kita," tambahnya.
Tidak hanya sebagai ladang beramal, bulan Ramadan diyakininya dapat meningkatkan daya tahan tubuh personal hingga ketahanan sosial masyarakat.
Imun personal dan imun sosial tersebut katanya akan menjadi kekuatan dan obat dalam menghadapi pandemi ini.
"Saya merasakan bahwa solidaritas kita antar manusia-antar masyarakat begitu besar dalam menghadapi Covid-19 ini, dan bulan puasa adalah momentum yang tepat bagi kita meningkatkan ibadah, meningkatkan solidaritas dalam menghadapi musibah ini," ungkap Ahmad Muzani.
Pandemi virus corona yang berlangsung hingga Bulan Ramadan tersebut diharapkan Ahmad Muzani dapat meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan masyarakat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan yang Maha Esa.
Pendekatan Ketuhanan yang menurutnya dapat menjadi pendekatan baru bagi masyarakat untuk berbangsa dan bernegara dalam menghadapi situasi saat ini.
"Dan barangkali saja, ini adalah ujian Tuhan kepada kita agar kita semakin dekat kepada Tuhan, semakin dekat dengan sesama manusia dan agar kita semakin dekat dengan alam," ungkap Ahmad Muzani.
"Mungkin ujian ini sebagai tanda bahwa selama ini kita jauh dari Tuhan, jauh dari kepentingan kita sesama manusia dan jauh dari kepentingan alam," ungkapnya.
Tetap Berikhtiar
Merujuk hal tersebut, Ahmad Muzani berharap agar masyarakat dapat melihat makna dari pandemi virus Corona.
Sebab, semua cobaan yang diberikan oleh Tuhan menurutnya memiliki makna.
Tuhan pun diyakini Ahmad Muzani telah memberikan solusi apabila manusia terus berikhtiar dan berdoa.
"Kita meyakini bahwa semua yang datang dari Allah, apapun penyakitnya pasti ada obatnya. Obat penyakit itu adanya di antara ikhtiar-ikhtiar kita, kita harus terus menerus berikhtiar untuk mencari obat dan solusi atas musibah ini," ungkap Ahmad Muzani.
"Dan tidak boleh ada keputusasaan, tidak boleh ada ketidaksabaran, apalagi saling menyalahkan. Kita memiliki kekuatan dan kita memiliki kebersamaan dalam menghadapi musibah ini," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ramadan Diwarnai Virus Corona, Ahmad Muzani Harap Bulan Puasa Dapat Menjadi Ladang Amal dan Ibadah