MoU Pemerintah dengan RuangGuru Perlu Dibuka Secara Transparan
Sartono mengatakan pengalaman menjadi stafsus presiden akan menjadi pelajaran berharga bagi seorang Belva sebagai
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo meminta pemerintah terbuka secara transparan terkait MoU dengan RuangGuru dalam hal pelatihan para calon penerima kartu prakerja.
Hal itu dikarenakan proses pemilihan RuangGuru sebagai mitra pelaksana kartu prakerja menjadi sorotan masyarakat.
"MoU Ruang Guru dengan pemerintah dalam hal pelatihan para calon penerima Kartu Prakerja perlu dibuka secara transparan. Agar tidak menimbulkan masalah hukum dikemudian hari serta menjaga rasa keadilan dalam masyarakat kita," kata Sartono saat dikonfirmasi, Rabu (22/4/2020).
Baca: Nasib Oknum Perwira Polri yang Aniaya 3 Bintara di Polres Padang Pariaman
Baca: Jirayut Penyanyi Asal Thailand Rilis Single Kedua Berbahasa Indonesia
Baca: Fokus Tangani Covid-19, Fraksi Demokrat Tarik Anggotanya di Panja RUU Cipta Kerja
Kepala Departemen Perekonomian Nasional DPP Partai Demokrat ini juga menghormati keputusan Adamas Belva Devara yang mundur dari jabatan staf khusus Presiden Joko Widodo.
Adamas Belva Devara merupakan CEO sekaligus pendiri dari RuangGuru.
Sartono mengatakan pengalaman menjadi stafsus presiden akan menjadi pelajaran berharga bagi seorang Belva sebagai kaum milenial.
"Tentu ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kaum milenial bahwa mengelola negara tidak sebatas keren-kerenan tetapi juga perlu pengalaman secara mendalam, perlu kehati-hatian yang tinggi," pungkasnya.