Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua

Ika Dewi Maharani merupakan satu-satu relawan medis perempuan yang jadi driver ambulans di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ika Dewi Maharani (26), relawan dari Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgabi) yang bertugas sebagai sopir ambulans dan perawat, berpose saat ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ika Dewi Maharani (26) bisa jadi merupakan satu-satunya sukarelawan medis perempuan yang bertugas sebagai pengemudi ambulans yang membawa jenazah para korban virus corona.

Sehari-hari Ika bergabung sebagai relawan medis di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sejak 4 April 2020.

Sudah dua minggu lebih IKa Dewi menjadi relawan penanganan Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek. Sejauh ini Ika telah mengantarkan tiga pasien positif Covid-19 atau virus Corona.

Bertugas sebagai supir ambulans pasien positif COVID-19, Ika tentunya sangat rawan tertular. Namun Ika memastikan dirinya steril dari pandemi tersebut. Wanita asal Halmahera itu bercerita, setiap relawan medis, setiap hari usai merawat atau mengantarkan seorang pasien positif COVID-19, selalu didekontaminasi.

Ika Dewi Maharani (26), relawan dari Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgabi) yang bertugas sebagai sopir ambulans dan perawat, bersiap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan
Ika Dewi Maharani (26), relawan dari Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgabi) yang bertugas sebagai sopir ambulans dan perawat, bersiap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Berikut petikan wawancara lengkap Tribunnews dengan Ika Dewi Maharani.

Selesai bertugas, apa yang membuat Anda yakin, steril dari Covid-19?

Begitu sampai ke Wisma Atlet, seumpama itu rujukan terakhir, langsung dilakukan dekontaminasi. Disterilkan, satu jam. Meski sehari dapat satu pasien, tapi sudah memakan waktu sampai sore.

Berita Rekomendasi

Dekontaminasi itu bukan hanya untuk kita saja, tapi semua relawan medis di bawah Gugus Tugas Covid-19. Satu pasien sama dengan satu kali dekontaminasi. Satu pasien dekontaminasi, baru jemput lagi.

Kalau sehari dapat dua pasien, berarti kita dua kali dekontaminasi. Termasuk mobil juga dilakukan dekontaminasi.

Sebelum jadi relawan aktivitas Anda apa?

Saya sebelumnya mahasiswa di STIKES Hang Tuah, Surabaya. Saya mahasiswa semester akhir dan sudah menyelesaikan sidang saya. Lalu ada kabar tentang Covid-19 ini.

Sementara perkuliahan dihentikan, diliburkan sementara sampai batas waktu yang tak ditentukan.

Apa yang mendorong Anda ingin menjadi relawanCovid-19?

Saya dapat kabar dibutuhkan relawan untuk penanganan Covid-19 melalui Gugus Tugas Covid-19.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas