Jokowi Sebut Mudik Berbeda dengan Pulang Kampung, Ini Kata Sosiolog
Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto memberikan tanggapannya soal istilah mudik dan pulang kampung.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: bunga pradipta p
Tanggapan Dosen Sastra Indonesia Soal Istilah Mudik dan Pulang Kampung
Dosen Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rr Chattri Sigit Widyastuti menjelaskan pengertian istilah mudik dan pulang kampung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mudik diartikan (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman).
Sementara pulang ke kampung halaman digunakan untuk percakapan lisan atau pergaulan sehari-hari.
Jadi pemudik sama dengan orang yang pulang ke kampung halaman (udik).
Misalnya, sekitar 80 persen pemudik ke Yogyakarta adalah orang Wonosori.
Menurut Chattri istilah kata mudik saat ini sudah banyak mengalami perubahan, artinya sudah meluas.
Menurutnya, jika dilihat dari konteks kalimatnya, mudik tidak selalu pulang ke kampung halaman tempat kelahiran, yang dulu diartikan desa atau pedalaman.
Baca: Ada Larangan Mudik, Ini Ketentuan Mengajukan Refund Tiket ke ASDP
"Tetapi sekarang mudik bisa diartikan pulang untuk bertemu dengan orang tua atau saudara, yang mungkin sudah pindah ke kota lain atau tidak lagi kota asal kelahiran," jelas Chattri kepada Tribunnews.com.
"Maka ada yang bertanya, 'mudik ke mana?'."
"Apalagi jika orang tua sudah meninggal dunia, maka tidak ada lagi yang dikunjungi, orang mengatakan 'tidak mudik'," terangnya.
Sementara menurut Chattri istilah 'pulang' diartikan sebagai pergi ke rumah atau ke tempat asalnya, kembali.
Sehingga menurut Chattri, istilah mudik dan pulang kampung itu hampir sama.
"Hanya mudik itu adalah bahasa percakapan, bahasa pergaulan (dulu belum ada)."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.