Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Stafsus Milenial Andi Taufan Mundur, Pengamat: Bukan Berarti Permasalahan Selesai

Mundurnya Andi Taufan Garuda Putra dari jabatan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden dinilai merupakan langkah yang positif.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Stafsus Milenial Andi Taufan Mundur, Pengamat: Bukan Berarti Permasalahan Selesai
(KOMPAS.com/MUTIA FAUZIA)
Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra - Mundurnya Andi Taufan Garuda Putra dari jabatan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden dinilai merupakan langkah yang positif. 

TRIBUNNEWS.COM - Mundurnya Andi Taufan Garuda Putra dari jabatan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden dinilai merupakan langkah yang positif.

Namun, bukan berarti persoalan Andi Taufan berhenti begitu saja.

Hal tersebut diungkapkan Pengamat Hukum Ketatanegaraan dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto.

"Apa yang dilakukan itu positif-positif saja, apalagi dalam suasana pekerjaan yang tidak nyaman dengan suasana penuh kritikan atas tindakannya mengirim surat," ungkap Agus saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/4/2020).

Namun, apa  yang dilakukan Andi Taufan disebut Agus tidak hanya berhenti sampai di sini.

"Mengundurkan diri bukan berarti selesai permasalahan," ungkap Agus.

Agus Riewanto 42020
Pengamat Hukum Ketatanegaraan dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riewanto. (Tribunnews/ISTIMEWA)

Baca: Istana: Jokowi Terima Alasan Pengunduran Diri Andi Taufan dari Stafsus Presiden

Agus menyebut masih ada tanggung jawab moral yang perlu diselesaikan.

Berita Rekomendasi

"Apa lagi jika berkenaan dengan aspek hukum," ujarnya.

Meski surat yang menimbulkan polemik sudah Andi cabut, Agus menyebut hal tersebut perlu dicek.

"Perlu dicek sudah berhenti atau belum, dialihkan ke perusahaan lain atau seperti apa, mesti dicek," ujarnya.

Jika dijumpai tindakan melawan hukum, Agus menyebut aparat bisa menindak.

"Publik juga bisa mengontrol," ujar Agus.

Menjadi Pelajaran

Lebih lanjut Agus juga mengungkapkan apa yang terjadi pada Andi Taufan dapat menjadi pelajaran bagi Stafsus Presiden dalam melakukan manuver.

"Terutama manuver politik dan bisnis," ungkap Agus.

Menurut Agus, hampir semua stafsus bagian dari dua kekuatan, yakni kekuatan bisnis dan politik.

"Rata-rata mereka memiliki jabatan di perusahaan dan berada di lingkungan politik," ungkapnya.

Menurut Agus, posisi strategis stafsus menjadi batu loncatan untuk mendapatkan keuntungan dalam dua aspek, yaitu popularitas dan bisnis.

Maka dari itu Agus menilai jika dijumpai kesalahan, stafsus lebih baik mengundurkan diri.

"Kalau ada perilaku yang tidak nyaman sebaiknya mengundurkan diri, masa depannya masih panjang," ungkapnya.

Baca: Refly Harun Buka Instagram Belva terkait Undur Diri jadi Stafsus: Sebagian dari Kita Cuma Bermimpi

Mundur Melalui Surat Terbuka

Sebelumnya, pengunduran diri Andi Taufan dari jajaran stafsus milenial diumumkan dalam sebuah surat terbuka yang ditandatanganinya pada Jumat (24/4/2020).

Dilansir Kompas.com, surat pengunduran diri tersebut telah dikonfirmasi dan dibenarkan oleh Andi Taufan.

"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," tulis Andi dalam surat tersebut.

Pengunduran diri Andi Taufan dibuat semata-mata dilandasi keinginan yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Terutama bagi usaha mikro dan kecil.

Baca: Respons ICW Atas Mundurnya CEO Ruangguru dari Stafsus: Harusnya dari Awal Sadar Konflik Kepentingan

Andi Taufan mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden atas kepercayaan, pelajaran, dan nilai-nilai yang diberikan.

"Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan sendiri bagaimana beliau adalah sosok pemimpin teladan yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia," kata Andi.

Andi Taufan juga mengaku tak luput dari berbagai kekurangan.

"Untuk itu, saya sekali lagi mohon maaf dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik," kata dia.

Diketahui Andi Taufan tersandung polemik terkait konflik kepentingan.

Hal itu setelah ia menyurati camat dengan menitipkan perusahaannya PT Amarta Fintech dalam penanggulangan virus corona (Covid-19).

Selain itu, surat yang ditandatangani Andi Taufan dinilai malaadministrasi karena menggunakan kop Sekretariat Kabinet.

Bocornya surat tersebut ke publik membuat Andi Taufan meminta maaf.

Ia mengaku telah menarik surat yang dimaksud.

Sebelum Andi Taufan, CEO Ruangguru Adamas Belva Delvara juga mundur dari posisi Staf Khusus Presiden.

Keputusan itu diambil usai penunjukan Ruangguru sebagai mitra program Kartu Prakerja menuai polemik.

Sebab, Belva dinilai sarat konflik kepentingan dengan posisinya saat itu sebagai Stafsus Presiden.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Andi Taufan Mundur dari Jabatan Stafsus Presiden".

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas