Indef: Citra Pemerintah Menurun Ketika Penyaluran Bantuan Tak Tepat Sasaran
Untuk memperbaiki citra negatif atau sentimen negatif, pemerintah perlu penguatan konsep implementasinya.
Editor: Dewi Agustina
![Indef: Citra Pemerintah Menurun Ketika Penyaluran Bantuan Tak Tepat Sasaran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mensos-tinjau-penyaluran-bansos_20200424_215711.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto mengungkapkan bahwa sentimen negatif pemerintah selama penanganan Covid-19 berasal dari kesalahan data penerima bantuan sosial.
Awal perencanaan pemberian bantuan sosial dinilai Eko menjadi titik positif dari pemerintah dalam penanganan Covid-19.
Akan tetapi citra tersebut turun usai masalah penyaluran bantuan yang tak tepat sasaran.
"Ekspektasi tinggi implementasi ada kekacauan. Ujungnya adalah reputasi kebijakannya jadi tidak bagus," tutur Eko melalui virtual conference, Minggu (26/4/2020).
Untuk memperbaiki citra negatif atau sentimen negatif, pemerintah perlu penguatan konsep implementasinya.
Baca: Ambo Ako Tewas Diduga Keracunan Pestisida, Keluarga Tolak Proses Autopsi
Bagaimana kebijakan ini bisa sampai ke masyarakat dan tepat sasaran.
"Ketika tepat sasaran, kemudian masyarakat akan meng-klik di media sosial itu menjadi hal-hal yang positif. Isu-isu itu harus ditekankan oleh pemerintah Presiden maupun Kementerian untuk bisa membuat situasi penanganan Covid-19 menimbulkan optimisme di masyarakat," ungkap Eko.
Selain itu, Pemerintah juga perlu menjamin ketersediaan kebutuhan dasar, perlindungan sosial kelompok rentan dan yang terkena PHK.
Kemudian memperbaiki akurasi data kelompok rentan agar dalam implementasi Jaring Pengaman Sosial tidak menimbulkan konflik sosial atau kecemburuan sosial di level bawah.
"Pemerintah juga perlu mempercepat dukungan ke sektor riil. khususnya industri yang terkena dampak. Hal ini untuk mencegah bertambahnya tingkat pengangguran," terang Eko.
Untuk memperbaiki citra, Pemerintah juga harus memastikan relaksasi kredit berjalan lancar di lapangan.