Ilmuwan Ungkap Risiko Tsunami Dekat Calon Ibu Kota Baru Akibat Longsor Dasar Laut, Ini Kata BMKG
BMKG beri tanggapan soal penemuan ilmuwan terkait adanya potensi tsunami akibat longsoran dasar laut di wilayah dekat calon ibu kota baru Indonesia.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
3. Tsunami Flores pada 12 Desember 1992 (2.500 orang meninggal)
Baca: Peringatan Dini BMKG Selasa, 28 April 2020: Waspada 8 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Daryono mengatakan, baru-baru ini Indonesia mengalami dua kali peristiwa tsunami destruktif akibat longsoran, yaitu Tsunami Selat Sunda akibat longsoran Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018 dan tsunami Teluk Palu akibat longsoran saat gempa Palu 28 September 2018.
Menurutnya, kedua bencana tsunami akibat longsoran ini menelan korban jiwa dan kerugian harta benda sangat besar.
Selain tsunami Selat Sunda dan Teluk Palu, Daryono menyebutkan, Indonesia juga pernah mengalami tsunami dahsyat akibat longsoran, seperti tsunami Krakatau 1883 yang menelan 36.000 korban jiwa dan Tsunami Waiteba, NTT 1979 yang menelan 539 korban jiwa dan 364 orang hilang.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)