Ilmuwan Ungkap Risiko Tsunami Dekat Calon Ibu Kota Baru Akibat Longsor Dasar Laut, Ini Kata BMKG
BMKG beri tanggapan soal penemuan ilmuwan terkait adanya potensi tsunami akibat longsoran dasar laut di wilayah dekat calon ibu kota baru Indonesia.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dengan adanya kajian yang membahas hal tersebut, maka kita dapat memecahkan misteri tsunami non tektonik yang terjadi sebelumnya.
Baca: BMKG: Peringatan Dini Selasa 28 April 2020, Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Selain itu, BMKG juga dapat menata langkah mitigasi dalam menghadapi potensi tsunami ini.
"Penelitian potensi longsoran bawah laut sangat penting, karena ini dapat menjadi kunci pembuka untuk menjawab misteri tsunami non tektonik masa lalu sekaligus untuk menata mitigasi tsunami akibat longsoran dasar laut di Indonesia ke depan," terangnya.
Sementara itu, Daryono juga mengatakan, baik tsunami akibat longsoran terkini, maupun tsunami masa lalu yang belum terungkap penyebabnya, merupakan pertanda bahwa wilayah perairan kita menyimpan potensi bahaya tsunami non tektonik yang cukup besar.
Sejumlah Peristiwa Tsunami di Indonesia Belum Terungkap Penyebabnya
Daryono mengungkapkan, sejumlah peristiwa tsunami Indonesia yang terjadi di masa lalu belum terungkap penyebabnya hingga saat ini.
Menurutnya, tsunami ini diduga berasosiasi dengan longsoran dasar laut.
Contohnya yaitu sejumlah tsunami berikut ini:
1. Tsunami Teluk Ambon 28 November 1708,
2. Tsunami Manggarai 14 April 1855,
3. Tsunami Bacan 10 Juni 1891,
4. Tsunami Saparua 20 Juni 1891,
5. Tsunami Pulau Sumber Gelap 16 Maret 1917, dan
6. Tsunami Halmahera Utara 2 April 1969.