Sejak Tayangkan Program Belajari dari Rumah, Rating TVRI Peringkat ke-9 dari Semua Stasiun Televisi
Supriyono mengatakan, sejak menayangkan program Belajar dari Rumah, peringkat TVRI berada pada urutan sembilan dari semua stasiun televisi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama LPP TVRI Supriyono mengungkapkan rating TVRI naik sejak menayangkan program Belajar dari Rumah (BdR).
Program Belajar dari Rumah tersebut mulai ditayangkan sejak 13 April lalu sebagai pembelajaran bagi siswa di tengah pandemi Covid-19.
Supriyono mengatakan, sejak menayangkan program tersebut rangking TVRI berada pada urutan sembilan dari semua stasiun televisi.
Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual dengan Komisi X DPR, Senin (27/4/2020).
"Ini adalah performa dari TVRI, kalau biasanya kita berada pada rangking 13, 14 atau 15. Dengan adanya program pendidikan ini TVRI berada pada rangking sembilan," ujarnya.
Supriyono menjelaskan, pada tayangan perdana program Belajar dari Rumah meraih audience share tertinggi yakni 5,27. Menurut Supriyono hal itu merupakan performa yang luar biasa.
Supriyono mengatakan program Belajar dari Rumah merupakan program kerja sama yang ditawarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Program tersebut menghadirkan pembelajaran siswa di rumah saat pandemi Covid-19.
TVRI akan menayangkan program tersebut selama tiga bulan, terhitung sejak 13 April hingga 17 Mei 2020.
Supriyono mengungkapkan, perhitungan awal program tersebut akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 41,7 miliar untuk tiga bulan.
Baca: Donasi Nasi Anjing yang Sempat Bikin Geger dan Resah, Padahal Miliki Makna Indah, Dijamin Halal
Namun, hasil negosiasi yang dilakukan Kemendikbud anggaran tersebut turun 30 persen menjadi Rp 9,6 miliar per bulan.
"Kesepakatan Kemendikbud dan TVRI mulai dari tanggal 13 April sampai 17 Mei dengan anggaran tadinya Rp 13,843 miliar (per bulan), dengan negosiasi yang dilakukan Kemendikbud minta diskon 30 persen sehingga menjadi Rp 9,69 miliar (per bulan)," ujarnya.
Ia optimistis kerja sama tersebut akan berjalan lancar karena TVRI memiliki jumlah infrastruktur terbanyak di antara stasiun televisi lainnya.
"Menarik kerja sama ini karena TVRI memiliki infrastruktur dari sisi jangkauan kita sangat luas. Kita memiliki 361 lokasi dengan 29 stasiun regional dan masing-masing stasiun regional terhubung dengan stasiun pusat," ucapnya.
Jawaban Bocor
Dalam rapat itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyoroti bocornya jawaban soal sebelum program Belajar dari Rumah. Menurutnya, hal itu membuat para siswa menyontek jawaban yang sudah ada.
"Memang juga ada pertanyaan yang sangat simpel terkait dengan materi pembelajaran yang membuat anak-anak menyontek jawaban karena sudah disiarkan dua hari sebelumnya," katanya.
Baca: Arab Saudi Hapus Hukuman Mati Bagi Anak di Bawah Umur, Diganti Penjara Tak Lebih dari 10 Tahun
Kemudian, Hetifah meminta agar jawaban dari soal yang diberikan tidak disebarluaskan sebelum program ditayangkan. Hal itu agar menambah efektivitas program belajar dari rumah yang merupakan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hetifah juga berharap ke depannya program tersebut berisi konten-konten yang lebih bervariasi.
"Mungkin apakah disengaja atau tidak sengaja dan bagaimana supaya kunci jawaban tidak bocor agar bisa menambah efektifitas program pembelajaran," ujar Hetifah. (chairul/tribunnetwork/cep)